Suara.com - Pada malam awal pekan (23/12/2019) menjelang Libur Nataru atau Libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020, Bus Sriwijaya bernomor Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang mengalami nahas. Kendaraan umum itu terjun ke jurang di Liku Lematang, Jalan Lintas Pagaralam-Lahat Km 9 Desa Plang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, pukul 23.15 WIB.
Dikutip dari kantor berita Antara, kejadian bus maut terjun ke jurang ini paling tidak meminta nyawa 35 orang penumpang. Irjen Polisi Istiono, Kakorlantas Polri memberikan kajian serta imbauan, yang bisa diterapkan dalam kegiatan mengemudi sehari-hari. Termasuk saat Libur Nataru atau Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020.
Disebutkan lewat siaran pers pada Rabu (25/12/2019), bahwa Kakorlantas menilai soal lemahnya manajemen kontrol dari Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya. Yaitu mempekerjakan sopir bus tanpa SIM, mengalihkan atau menugaskan sopir ke jalur lain, kapasitas tempat duduk sesuai perizinan adalah 25 kursi, namun dipaksakan menjadi 48 kursi, serta membiarkan bus dioperasikan tidak sesuai standar keselamatan.
Sementara dari faktor kendaraan, bus maut ini sebetulnya tidak layak jalan. Diproduksi pada 1999, sudah beroperasi selama 20 tahun. Kondisinya tidak terkontrol, termasuk terjadi rem blong. Kondisi menunjukkan bahwa standar keamanan bus tidak terpenuhi atau kondisi tidak layak beroperasi.
"Ban belakang vulkanisir dan aus sehingga tidak berfungsi sebagai penahan saat dilakukan pengereman, atau menyebabkan kendaraan meluncur los," jelas Kakorlantas.
Semakin parah, adalah kondisi jalan yang dilalui, yaitu ruas berliku tanpa dilengkapi rambu-rambu dan pengaman pembatas jalan.
"Faktor lain adalah faktor manusia. (Sopir) tidak memiliki SIM sehingga menunjukkan pengemudi tidak profesional. Tidak terbiasa melewati jalur ini. Saat menghadapi masalah, menjadi gugup dan tidak mampu mengatasi situasi yang berdampak los, tidak ada pengereman atau upaya penyelamatan darurat," tandas Kakorlantas.
Dipaparkan pula bahwa Kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara, dengan mengkaji faktor penyebab kecelakaan menggunakan atau memberdayakan teknologi, serta peran serta para pakar dalam mendukung proses projustitia atau penyidikan.
Irjen Polisi Istiono menambahkan bahwa pihak Kepolisian telah melakukan penyidikan secara virtual maupun manual untuk membuktikan faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Juga kajian ilmiah menggunakan Traffic Accident Research Centre atau TARC sebagai langkah pencegahan, rekomendasi perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas safety maupun pembangunan dan rekayasa jalan.
Baca Juga: Kaleidoskop 2019: Kejadian Viral Mobil dan Motor Premium di Tanah Air
Selanjutnya, Irjen Polisi Istiono mengimbau agar jajaran Kepolisian di seluruh Indonesia untuk selalu berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan setempat dalam mengecek kelayakan armada bus serta pengemudinya.
Kekinian, Basarnas Palembang bersama tim gabungan terus melaksanakan pencarian korban bus di Liku Lematang Pagaralam, Sumatera Selatan itu. Fokus pencarian berjarak sekitar 6 km dari lokasi kejadian. Dengan evakuasi melibatkan rafting untuk penyisiran sungai serta penyelaman. Seperti dijelaskan oleh Basarnas Palembang pada Kamis (26/12/2019).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
7 Tips Membeli Mobil Bekas Secara Aman untuk Pemula agar Terhindar dari Penipuan
-
Vingroup dan VinFast Bisa Jadi Inspirasi Asia Tenggara
-
Pertumbuhan Mobil Listrik Melambat, Toyota Maju-Mundur Soal Rencana Bikin Pabrik Baterai
-
MMKSI Resmikan Diler Mitsubishi Pertama di Garut, yang ke-171 di Indonesia
-
Hyundai Recall IONIQ 6 di Indonesia Karena Ditemukan Masalah pada Sistemn Pengisian Daya
-
Terpopuler: Maling Kendaraan Bersenjata Mainan Dihakimi Massa, Mobil Setara Harga Motor
-
4 Motor yang Mirip Vespa Mulai Rp20 Jutaan, Retro dan Stylish
-
Kenalan dengan PROTO BEV, Superbike Listrik Yamaha yang Kini Punya Suara
-
Dedi Mulyadi Ekspos Bahan BBM Jenis Baru: Bukan Lagi Limbah, Jerami Disulap Jadi 'Solar' Murah
-
Harga Rp150 Jutaan, Jarak Tempuh 525 KM, Wuling Binguo S Jadi Rajanya Mobil Murah?