Suara.com - Peristiwa banjir Jakarta 2020 yang bertepatan dengan New Year's Day membawa petaka yang menimbulkan banyak kerugian. Termasuk kendaraan roda empat atau mobil. Para pemilik tunggangan terendam air pun menelpon untuk langkah evakuasi, sementara para petugas mobil towing atau mobil gendong atas nama bengkel lepas atau perusahaan asuransi kendaraan pun terjun bersama armadanya.
Kondisi aftermath banjir Jakarta 2020 yang menyisakan begitu banyak mobil korban air bah tentu tidak sepadan dengan jumlah mobil derek atau mobil towing serta armada petugas. Karena itu, sikap toleransi kedua belah pihak diharapkan menjadi jembatan agar proses evakuasi bisa berlangsung segera.
Seperti dipaparkan oleh Laurentius Iwan Pranoto, Senior Vice President Communications and Service Management Asuransi Astra, kepada Suara.com. Untuk menangani klaim asuransi mobil dengan perluasan jaminan bencana alam termasuk banjir, saat menangani evakuasi mobil dibutuhkan serangkaian pemetaan. Seperti kondisi tinggi genangan air di daerah tujuan, durasi perjalanan, serta pembagian tugas kepada armada mobil towing.
Sebagai ilustrasi, dikutip dari kantor berita Antara, salah satu operator dari Towing Service Perumnas 2 Bekasi menyatakan bahwa satu unit towing mereka terperosok di parit saat mengevakuasi mobil konsumen di Pulo Permatasari, Bekasi.
"Rupanya genangan air masih tinggi, sehingga towing saya terperosok. Sekarang berada di bengkel tengah dibetulkan," demikian papar sang pemilik jasa towing kepada Antara, pada Jumat (3/1/2020).
Senada dipaparkan oleh beberapa petugas jasa towing, bahwa mereka terpaksa menolak permintaan konsumen saat mengetahui lokasi tujuan pengangkutan tidak aman bagi mobil derek.
"Saya terpaksa batalkan, sebab saat melihat titik jemputnya masih berlumpur. Kondisi ini bisa berbahaya buat derek saya," kata petugas dari Viva Towing Nardi, sebagaimana dilansir kantor berita Antara.
Kembali kepada paparan Laurentius Iwan Pranoto, kepada Suara.com ia menyebutkan bahwa Garda Siaga dari Garda Mobile Autocare, bagian dari Asuransi Astra juga tengah sibuk menangani evakuasi mobil korban banjir.
"Petugas kami bekerja 24 jam dengan cara shift, bekerja bergantian berdasar jam tugas untuk menderek mobil. Selain memperhatikan lokasi, durasi, sampai serah terima mobil dari konsumen serta bengkel rujukan, tentunya para petugas sendiri mesti berada dalam kondisi fit," tukasnya.
Baca Juga: Gunakan Skutik, Ayah dan Bocah Lelaki Ini Tembus 10 Negara
Dan sebagai catatan, bila mobil towing berhasil masuk ke lokasi banjir, meski kondisi kawasan penjempuan sudah surut pun belum tentu mudah dilewati.
"Untuk itu kami membutuhkan informasi detail dari customer, rumah serta wilayahnya seperti apa, sehingga kami bisa mengirim jenis mobil towing atau gendong yang tepat," lanjut Laurentius Iwan Pranoto seraya memberi gambaran model lokasi, apakah basement parkir apartemen, ruas lurus, sampai melingkar-lingkar.
Bila data lokasi dan tujuan sudah dipelajari dan mobil towing sukses tiba di lokasi, langkah berikutnya adalah proses menggendong atau melakukan towing. Tingkat kesulitan pun beragam, apakah cukup dipasangi kabel dan digendong, atau masih perlu peranti tambahan lain sebelum dinaikkan ke mobil towing.
Selanjutnya mobil korban banjir akan dibawa ke titik atau bengkel terdekat, melewati kawasan yang mungkin masih tergenang air.
"Proses untuk evakuasi satu mobil, bisa jadi membutuhkan waktu sekitar tiga jam," tutur Laurentius Iwan Pranoto.
Perlakuan selanjutnya bila mobil korban banjir telah tiba di bengkel, adalah pengecekan sebelum melakukan perbaikan. Lagi-lagi, proses ini juga tidak instan. Pasalnya, tingkat kerusakan berbeda-beda, tidak sebatas interior basah lantas dikeringkan. Kompartemen mesin, dan bagian Electronic Control Unit atau ECU adalah bagian terpenting yang harus diselamatkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
Gandeng 10 Brand Otomotif, ACC Carnival Hadir di Bekasi
-
Suzuki XL7 Kuro vs Fronx: Adu Gagah Duo Hybrid, Pilih Mana?
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Hyundai Termurah, Tetap Stylish Meski Hemat Budget
-
Fenomena "Tot Tot Wuk Wuk" Bikin Muak: Kenali Perbedaan Strobo, Rotator dan Sirine
-
Naik Mobil Setengah Miliar, Total Harta Wahyudin Moridu yang Sebut Rampok Uang Negara Minus Dua Juta
-
5 Mobil 7 Penumpang Rp60 Jutaan Bandelnya Kebangetan: Dompet Aman, Keluarga Nyaman
-
Satria F150 Baru Siap Mengaspal, Harga Bekasnya Malah Bikin Galau? Cek Pasaran Ayago Legendaris Ini!
-
Darah Muda Indonesia Siap Guncang Eropa di FIM JuniorGP Misano, Podium Jadi Harga Mati
-
6 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga Kecil Satu Anak: Jok Lebar, Penggunaan Harian Nyaman
-
Uji Coba Kendaraan Tanpa Pengemudi di Bandara, dari Bagasi hingga Shuttle