Suara.com - Beberapa saat lalu, Nissan Motor Corporation mengumumkan bahwa pihaknya menutup pabrik di Indonesia dan Spanyol. Selanjutnya, untuk Tanah Air disediakan layanan purna jual serta penjualan produk dalam bentuk Completely Built-Up (CBU). Kondisi ini, bisa jadi berdampak terhadap citra brand yang sudah dimiliki.
Dikutip dari kantor berita Antara, selain berdampak pada harga jual mobil bekasnya, penutupan pabrik Nissan di Indonesia juga diperkirakan akan berdampak pada citra merek hingga layanan purna jual atau after sales service. Demikian disebutkan oleh seorang pengamat otomotif Tanah Air, Yannes Martinus Pasaribu.
"Sejak lama harga bekas Nissan memang tidak sebagus produk Daihatsu dan Toyota. Dengan ditutupnya pabrik Nissan, jelas brand Nissan akan semakin turun citra keandalannya dan reputasinya di pasar Indonesia," demikian papar Yannes Martinus Pasaribu, Minggu (7/6/2020).
"Mengingat pengalaman dari beberapa pabrik mobil yang sudah lebih dahulu tutup, sangat terasa adanya kelangkaan after sales service dan spareparts-nya, mengingat tidak ada lagi perusahaan induk yang menjadi penjamin layanan 3S (Sales, Services, Spareparts)," tandasnya.
Dampak dari kondisi ini, menurut Yannes Martinus Pasaribu juga akan membawa dampak terhadap para dealer perusahaan asal Jepang tadi. Di mana para dealer merasa ditinggalkan sendirian untuk berjuang menjual sisa stok yang ada. Menurutnya, hal ini kurang bagus, tentunya bagi kepercayaan masyarakat dan mitra brand Nissan yang ada.
Disebutkan oleh Yannes Martinus Pasaribu, bahwa komitmen berkelanjutan PT Nissan Motor Indonesia bahwa pelayanan penjualan sisa stok, servis, hingga pengadaan suku cadang yang dikemukakan "tidak ada kendala" tidak cukup dengan sekadar pembuktian.
"Tetapi harus didukung dengan publikasi yang masif, terutama kepada para konsumen yang sudah loyal terhadap merek Nissan. Karena ini adalah masalah reputasi merek Nissan di mata konsumen otomotif di Indonesia," tukas pengamat otomotif yang menjadi akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Untuk itu, Yannes Martinus Pasaribu berharap eksistensi dan citra Nissan di Indonesia masih mampu bertahan dan bisa diselamatkan.
Baca Juga: Best 5 Oto: Lelaki Bertugas Bak Polantas, Dorce Antar Raffi - Nagita
"Semoga kelak ada grup kuat yang menjadi backup brand ini di Indonesia, seperti halnya KIA yang diselamatkan reputasi brand-nya oleh grup Indomobil," tutup Yannes Martinus Pasaribu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Aletra Resmikan Jaringan Dealer Baru Pertegas Komitmen di Indonesia
-
Aletra Resmikan Jaringan Dealer Baru Pertegas Komitmen di Indonesia
-
Wuling Darion Bukukan Ribuan Unit Sejak Dirilis, Varian EV Dominasi Pemesanan
-
Bujet Terbatas? Ini 5 Mobil Bekas Sedan Rp20 Jutaan yang Nyaman dan Tetap Stylish
-
5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Rp50 jutaan Untuk Mobil Pertama Mahasiswa
-
Motul Berikan Paket Perawatan Premium Setiap Pembelian Mobil Bekas
-
3 Rekomendasi Mobil Kijang Rp 20 Jutaan yang Masih Layak Pakai di Tahun 2025
-
5 Rekomendasi Motor Cruiser 250cc, Tampilan Gagah Rasa Moge
-
BullAES Buktikan Sistem Pencahayaan Kendaraan Bukan Sekedar Pelengkap
-
LEPAS L8 Turut Diboyong ke GJAW 2025, Tawarkan Standar Baru di Dunia Otomotif Indonesia