Suara.com - Hujan deras disertai angin kencang kerap terjadi di awal musim hujan. Kondisi seperti ini cukup berbahaya bagi siapa saja yang tengah berada di balik kemudi kendaraan bermotor.
Saat terjadi hujan deras disertai angin kencang, demi keamanan ada baiknya memang tidak mengemudikan kendaraan.
Namun bila terjebak di dalam kondisi itu, bagi pengendara motor bisa langsung berteduh di tempat yang aman dan sesuai, tidak menghalangi pengguna jalan lainnya.
Lantas bagaimana jika sedang mengemudikan mobil?
Dikutip dari laman Seva, ada beberapa panduan yang bisa dijadikan wacana bila mesti menyetir di bawah siraman hujan deras.
1. Mobil siap
- Masuk musim hujan, sebaiknya pemilik mobil memastikan bahwa kondisi tunganggannya selalu siap menghadapi situasi genting. Hal ini untuk mengantisipasi bila saat sedang mengemudi terjebak di bawah hujan deras, bahkan angin kencang.
- Pertama pemilik mobil bisa memeriksa kondisi ban. Bila ban sudah aus dan botak sebaiknya diganti. Bandalam kondisi tidak sempurna ini berpotensi membuat mobil selip atau tergelincir saat melewati jalan yang licin akibat genangan air.
- Selain itu, pastikan wiper dalam keadaan baik. Cek karetnya, bila getas dan retak-retak ada baiknya langsung diganti. Jangan lupa untuk mengisi cairan wiper pula.
2. Jaga jarak
- Hujan deras dapat menghalangi pandangan ketika mengemudi. Karena itu usahakan untuk selalu menyeka kaca depan dengan wiper, dan pertahankan suhu dalam kabin agar kaca tidak berembun.
- Jika memang pandangan tidak bebas atau luas, sebaiknya jaga jarak aman mengemudi. Amannya saat hujan deras jarak mobil Anda dengan kendaraan di depan sekitar 30-50 m.
- Dalam kondisi ini, pengemudi di depan juga pasti dalam kondisi yang sama, dan mungkin saja melambatkan mobilnya. Saat mobil melambat, Anda punya cukup jarak untuk melakukan pengereman sehingga tidak perlu mendadak, yang bisa mengakibatkan mobil selip atau bahkan kecelakaan.
3. Pertahankan kecepatan
- Untuk terhindar dari pengereman mendadak, Anda juga perlu mempertahankan kecepatan mobil.
- Kecepatan ideal mengemudi saat hujan deras adalah 20-30 km per jam lebih lambat dibanding keadaan normal, ini demi keselamatan Anda sebagai pengemudi, juga pengguna jalan lainnya.
- Selain itu juga menghindari gejala aquaplaning. Yaitu kondisi mobil tergelincir serta meluncur hilang kendali akibat melewati genangan air di atas jalan. Secara teknis, kondisi itu menyebabkan ban kehilangan grip sehingga body seakan-akan melayang.
4. Nyalakan lampu
- Menyalakan lampu utama saat mengemudi dalam hujan deras memiliki dua fungsi. Pertama, memberikan penerangan sehingga menambah jarak pandang bagi pengemudi. Kedua, memberitahu pengemudi lain posisi kendaraan Anda. Karena pengemudi lain juga memiliki keterbatasan pandangan saat mengemudi di kondisi hujan lebat.
- Saat berkabut, untuk membantu pandangan, jangan lupa juga untuk menyalakan fog lamp. Fitur foglamp pun sudah jadi standar fitur mobil masa kini.
- Namun dalam kondisi hujan lebat jangan pernah menyalakan hazard lamp (lampu darurat). Karena hazard lamp yang berkedip terus menerus akan mengganggu pandangan mobil lain yang ada di belakang.
- Cahaya lampu rem juga menjadi berkurang karena efek dari hazard lamp ini sehingga pengemudi di belakang menjadi kurang peka dan risiko tertabrak dari belakang jadi meningkat. Menggunakan hazard lamp juga akan membuat pengemudi lain tidak tahu jika mobil ingin berbelok.
5. Berhenti mengemudi
Baca Juga: Tips Merawat Mobil di Rumah Saat Cuti Bersama
- Demi keamanan dan keselamatan, bila dirasa hujan semakin lebat, keadaan tidak kondusif, dan jarak pandang terbatas, carilah lokasi aman, menepi dan berhenti mengemudi.
- Kalau memang terpaksa berhenti di tepi jalan, usahakan untuk menyalakan hazard lamp untuk memberi tanda kepada pengendara lain bila sedang menepi.
Tag
Berita Terkait
-
Waspada! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem: Hujan Deras, Angin Kencang, Banjir Rob Ancam RI Hari Ini
-
Arogansi Berujung Malu, Viral Motovlogger Bentak Pengendara Ternyata Dia yang Salah
-
Cuaca Ekstrem Jakarta: 10 Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang
-
Ini Penguasa Pasar Mobil Indonesia Bulan Juli 2025
-
Pungli 'Tol Trotoar' Bertarif Rp 2.000 Kembali Terjadi di Dekat Gedung DPR, Empat Pelaku Diangkut
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
Terkini
-
Biaya Operasional dan Pajak Mobil Listrik AION UT: Per Hari di Bawah Rp 10 Ribu?
-
Perlindungan Optimal Kendaraan Bermotor Bersama MPMInsurance
-
Rekomendasi Mobil Matic Bekas untuk Wanita Karier Anti Ribet dan Tetap Stylish
-
4 Sedan Toyota Legendaris di Bawah 50 Juta: Cocok Buat Anak Muda Kekinian
-
3 Pilihan Mobil Bekas Suzuki yang Jadi Incaran, Kabin Luas Cocok Untuk Keluarga
-
Tips Berkendara Aman saat Terjebak Keramaian di Perkotaan
-
Apakah Ada Kijang Innova yang Irit BBM? Ini 9 Tipenya Mulai Rp180 Jutaan
-
Daftar Harga Suzuki Baleno Bekas, Pilihan Menarik Mobil Bekas Rp 100 Jutaan
-
Tersangka Korupsi Rp 1,98 Triliun, Total Utang Nadiem Makarim Setara 100 Supercar
-
Budget Terbatas? Ini 5 Mobil Bekas 30 Jutaan yang Bagus, Irit, dan Cocok Dipakai Harian