Suara.com - Berdasarkan beberapa hasil studi mobil listrik, infrastruktur stasiun pengisian daya menjadi salah satu perangkat paling penting.
Pertanyaan besar pun muncul, berapa jarak ideal stasiun pengisian daya harus tersedia jika masyarakat Indonesia mulai beralih ke mobil listrik?
Kepala Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hari Setiapraja mengatakan, sampai saat ini belum ada yang menemukan literatur ideal terkait jarak stasiun pengisian daya.
"Saat ini BPPT masih mengkaji bagaimana penempatan stasiun charger. Karena hal ini menyangkut pola arus lalu lintas volume yang akan disambungkan dengan konsumsi baterai atau energi saat ini," ujar Hari Setiapraja, saat bincang virtual bersama Forwot, baru-baru ini.
Bicara jarak ideal, lanjut Hari, harus ada kajian yang ditail sesuai dengan pola lalu lintas kota yang akan menerapkan kendaraan listrik. Semuanya harus dikaji lebih jauh.
"Yang saya pahami belum ada aturan pasti. Karena ujung-ujungnya kalau ada banyak stasiun pengisian juga tidak efektif," ucap Hari.
Seperti diketahui mobil listrik sedang mengalami perkembangan yang pesat, mobil listrik banyak diharapkan mampu menjadi kendaraan masa depan.
Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul mengenai kendaraan ini adalah, seberapa jauh jarak yang bisa ditempuh.
Rata-rata mobil listrik mampu menempuh jarak 250 hingga 400 km dalam satu kali pengisian daya.
Baca Juga: Mobil Listrik Mau Beroperasi Normal di RI? Beberapa Hal Ini Harus Ada
Bila mengambil contoh salah satu mobil listrik yang baru saja dipasarkan di Indonesia, Hyndai Ionic, mobil listrik besutan perusahaan asal Korea Selatan tersebut diklaim dapat berjalan sejauh 373 kilometer dalam kondisi baterai penuh.
Taksiran itu berdasarkan pengujian New European Driving Cycle atau NEDC.
Mesin elektronik New Hyundai Ioniq Electric di atas kertas mampu memberikan tenaga 136 PS/100 kW dan torsi 295 Nm. Motor listrik ini dilengkapi dengan charger on-board 7.2 kW.
Berita Terkait
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Harga Ekuivalen Air EV? Tengok Fakta Menarik Mobil Bekas Toyota Avanza 2022
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Otoproject Rilis Aksesoris BYD Atto 1 Bikin Tampilan Makin Sporty
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik