Suara.com - Saat menghadiri acara Investor Daily Summit 2021 yang digelar secara virtual di Jakarta, Rabu (14/7/2021), Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan seputar kendaraan listrik. Yaitu Indonesia memiliki sembilan industri baterai yang mendukung Electric Vehicle (EV).
Dikutip dari kantor berita Antara, kesembilan perusahaan itu adalah:
- lima perusahaan penyedia bahan baku baterai, terdiri dari: nikel murni, kobalt murni, ferro nikel, endapan hidroksida campuran, dan lain-lain
- empat perusahaan yang memproduksi baterai.
"Dengan demikian, Indonesia mampu mendukung rantai pasokan baterai untuk kendaraan listrik mulai dari bahan baku, kilang, manufaktur sel baterai dan perakitan baterai, manufaktur kendaraan listrik atau Electric Vehichle EV), hingga daur ulang EV," papar Menperin.
Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, pemerintah Indonesia mendorong industri transportasi melalui Rencana Pengembangan Industri Nasional. Yang menetapkan visinya untuk menjadi pemain utama dalam industri otomotif global. Industri Alat Transportasi Menjadi Prioritas dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035.
Indonesia menetapkan Roadmap Pengembangan EV melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV dan Perhitungan Tingkat Kandungan Lokal. Indonesia menargetkan untuk mengembangkan Industri Komponen Utama EV (Baterai, Motor Listrik dan Inverter).
Menurut Menperin, permintaan untuk EV secara global di dunia ini diperkirakan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta mobil bertenaga listrik di 2040.
"Pertumbuhan itu mengarah pada peningkatan kebutuhan lithium ion (LIB) baterai dan diperkirakan pada 2030 akan ada kapasitas lebih dari 500 GWh untuk EV ini," jelas Menperin.
Meningkatnya penggunaan baterai juga mendorong peningkatan bahan bakunya yakni nikel, kobalt, litium, dan mangan.
Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, dalam posisi tertentu, pemilik sumber bahan baku baterai ini nantinya akan memegang peranan yang sangat penting.
Baca Juga: Kisruh Final Piala Euro 2020, Jam Tangan Driver F1 Lando Norris Jadi Sasaran Penjarah
Mengingat Indonesia adalah pasar penjualan dan produksi otomotif terbesar di ASEAN dalam bisnis otomotif dan diproyeksikan akan tumbuh 2 juta produksi pada 2025, maka hal itu bisa menjadi peluang untuk mengembangkan EV.
Dengan demikian, baterai akan menjadi komponen paling berharga dalam EV, yang mewakili 35 persen dari biaya pembuatan EV.
Adapun keunggulan utama dari manufaktur EV di Indonesia adalah baterai yang terbuat dari Baterai Lithium Ion berbasis nikel.
"Hal ini didukung oleh kemampuan Indonesia dalam menyediakan sumber daya karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar secara global," ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Tag
Berita Terkait
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Harga Nempel BYD Atto 1: Simak Fakta Unik Mobil Bekas MG ZS, SUV Sekaliber Honda HR-V
-
Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
-
BYD Berharap Ada Insentif Mobil Listrik Awal Tahun Depan, Demi Jaga Momentum
-
Wuling Rilis SUV Baru Rp 140 Jutaan: Desain Garang, Ada Versi Hybrid dan Listrik
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Otoproject Rilis Aksesoris BYD Atto 1 Bikin Tampilan Makin Sporty
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik