Suara.com - Pada Maret 2021, Honda, KTM, Piaggio, dan Yamaha berkumpul untuk menandatangani letter of intent tentang rencana baterai kendaraan elektrik yang bisa saling tukar.
Dilansir dari RideApart, tujuan proyek tersebut adalah untuk menyetujui serangkaian standar bersama yang rencananya akan dipatuhi oleh keempat perusahaan.
Keempat produsen motor ternama ini berencana mulai mengerjakan proyek tersebut sekitar Mei 2021.
Belum lama ini, Piaggio secara resmi mengumumkan bahwa keempat perusahaan di atas sudah melangkah dengan menandatangani perjanjian resmi pada proyek ini, sehingga menciptakan "Konsorsium Baterai Sepeda Motor yang Dapat Ditukar" atau SBMC.
Dengan gabungan kekuatan mereka, keempat perusahaan tersebut memiliki empat rencana besar yang ingin mereka kejar dengan konsorsium ini. Rencana tersebut antara lain:
- Mengembangkan spesifikasi teknis umum untuk sistem baterai yang dapat ditukar
- Mengonfirmasikan penggunaan umum dari sistem tersebut
- Membuat dan promosikan spesifikasi yang disepakati sebagai standar Eropa dan Internasional
- Memperluas kesepakatan berdasarkan spesifikasi yang akan diadopsi secara global
Seperti yang telah kita lihat dengan teknologi yang sudah-sudah, sejumlah besar produsen motor yang berbeda mengembangkan baterai dengan koneksi eksklusif, yang mana tidak memudahkan pengguna motor.
Langkah ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat umum beradaptasi dengan teknologi baru, maka memiliki standar umum tampaknya merupakan cara paling sederhana dan paling mudah.
Kebetulan, SBMC juga mengundang pemangku kepentingan lain yang berkepentingan untuk bergabung dalam upaya kolektif ini.
“Konsorsium Baterai Swappable Sepeda Motor di Eropa akhirnya siap bekerja. Saya berharap bahwa langkah pertama ke depan ini akan menjadi mercusuar yang menarik pihak-pihak yang berpikiran sama. Kami di Yamaha Motor yakin bahwa melalui inisiatif ini, kami dapat membantu menyatukan spesifikasi dan standar teknis yang berbeda dan berkontribusi untuk memaksimalkan manfaat tenaga listrik bagi pelanggan di seluruh dunia," kata pejabat eksekutif senior Yamaha Motor Company Limited dan kepala manajer umum operasi bisnis mobilitas darat Takuya Kinoshita.
Baca Juga: Banggakan Divisi Bespoke, Rolls-Royce Motor Cars Pajang Karyanya di Concours d'Elegance
“Honda percaya bahwa adopsi sepeda motor listrik secara luas dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan masyarakat yang lebih berkelanjutan. Untuk alasan tersebut, kami perlu menyelesaikan beberapa tantangan seperti memperluas jangkauan, mempersingkat waktu pengisian daya, dan menurunkan biaya kendaraan dan infrastruktur untuk meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan,” kata kepala operasional sepeda motor Honda Motor Company Limited Yoshishige Nomura.
“Dalam Konsorsium yang kami buat, anggota pendiri dari industri sepeda motor dan pemangku kepentingan lainnya akan bekerja sama menuju standarisasi baterai yang dapat ditukar, sistem pengisian daya, dan infrastruktur sekitarnya untuk menciptakan lingkungan untuk penggunaannya. Tujuan akhir kami adalah memastikan sepeda motor akan terus dipilih sebagai metode transportasi yang berguna dalam mobilitas masa depan,” tutup Nomura.
“Mobilitas perkotaan sedang melalui momen transisi yang sulit menuju elektrifikasi. Terima kasih kepada Konsorsium kami, yang mewakili empat pemain global utama, sepeda motor akan terus memainkan peran kunci dalam konteks perkotaan. Baterai yang dapat ditukar memberikan jawaban yang tepat untuk mempercepat waktu pengisian ulang kendaraan yang menawarkan pilihan tambahan yang berharga bagi pengguna. Mobilitas perkotaan adalah bagian dari DNA dan sejarah Piaggio,” tambah kepala strategi dan produk Piaggio Group, Michele Colaninno.
“Penandatanganan perjanjian Konsorsium ini merupakan langkah kunci untuk memastikan bahwa Pierer Mobility AG dapat terus bergerak maju, memberikan inovasi dengan cepat, dan memajukan visi strategisnya yang jelas untuk kendaraan roda dua bertenaga listrik. Bersama dengan mitra kami, kami akan bekerja untuk menghadirkan sistem baterai yang dapat ditukar untuk kendaraan bertegangan rendah (48V) hingga kapasitas 11kW, berdasarkan standar teknis internasional. Kami sangat berharap untuk memastikan bahwa kendaraan roda dua bertenaga mempertahankan perannya di masa depan mobilitas perkotaan dan non-perkotaan,” kata CEO Pierer Mobility AG Stefan Pierer.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
Terkini
-
Chery Akui Masih Studi Soal Bangun Pabrik Sendiri di Indonesia
-
Menperin: Insentif Mobil Listrik Impor Dihentikan
-
Update Harga Suzuki Karimun Bekas di September 2025: Modal Nongkrong atau Cuma Bikin Pusing?
-
Lupakan BYD Atto 1, Honda Rilis Mobil Listrik Mungil dengan Fitur Canggih
-
Penjualan Mobil Indonesia Januari hingga Juli 2025 Turun 125.000 Unit Dibanding Dua Tahun Lalu
-
5 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta untuk Pensiunan PNS: Irit dan Anti Rewel
-
Suzuki Jepang Rilis Status "End of Production", Nasib GSX 150 di Indonesia Gimana?
-
Wuling Air ev: Sentuhan Modern dan Inovasi Mobilitas Perkotaan
-
5 Tipe Mobil Bekas Toyota Avanza yang Masih Jadi Incaran Karena Harga Stabil Dan Irit
-
Hino Serahkan Truk untuk SMKN 2 Tangerang, Sebagai Media Pembelajaran