Suara.com - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengimplementasikan sistem pembayaran jalan tol ke sistem pembayaran tanpa tap in atau yang lebih populer disebut MLFF (Multi Lane Free Flow) atau transaksi tol nirsentuh mulai September. Implementasinya akan dilakukan bertahap sehingga nantinya semua ruas jalan tol memberlakukan sistem sama.
Dua hari lalu (8/9/2021), Insitut Studi Transportasi (INSTRAN) bekerja sama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), melaksanakan Diskusi Publik bertema "Reformasi Sistem Transaksi Tol sebagai Upaya Meningkatkan Pelayanan Kepada Pelanggan".
Turut hadir dalam Diskusi Publik ini adalah Prof. Dr. Danang Parikesit, Kepala Badan Pengusaha Jalan Tol (BPJT); Apep MK Noormansyah, mantan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (DKSP BI), Krist Ade Sudiyono, Sekjen Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), Resdiansyah, Ph. D, ITS (Intelligent Transport System) Indonesia, Sudaryatmo, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Emil Iskandar, Project Manager Supply Chain and Business Relation, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).
Kepala BPJT, Danang Parikesit mengatakan bahwa MLFF memiliki banyak manfaat. Di antaranya dapat menghilangkan kemacetan di gerbang tol. Pasalnya tidak terjadi antrean kendaraan saat melakukan transaksi pembayaran.
Penerapan ini juga mengurangi polusi dan emisi karbon, serta mendukung digitalisasi pembayaran. Yaitu dengan membuka seluruh opsi pembayaran yang dapat dipantau secara realtime, hingga efisiensi biaya operasional tol dengan jaminan penerimaan 100 persen pendapatan tol.
"Sistem tersebut dapat menghemat waktu 30 detik hingga 5 menit yang biasanya digunakan untuk bertransaksi di gerbang tol dan mengurangi emisi hingga 35 perse," ujar Danang Parikesit.
Untuk kerja sama terkait MLFF ini, BPJT bekerja sama dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). RITS akan segera meluncurkan aplikasi yang menggunakan teknologi MLFF berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk pengendara terkait implementasi transaksi tol non tunai nirsentuh.
Menurut Emil Iskandar, Project Manager Supply Chain and Business Relation, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), proses transaksi (untuk masuk jalan tol) dilakukan melalui aplikasi khusus. Dengan memanfaatkan konektivitas telepon pintar (smartphone) dan satelit, maka nantinya palang dan gerbang tol tidak lagi diperlukan.
"Pengguna dapat masuk keluar jalan tol tanpa hambatan dan tarif tol nantinya akan terpotong otomatis dari saldo pengguna melalui aplikasi yang berfungsi sebagai On Board Unit (OBU) elektronik atau e-OBU saat melewati sensor pada akses masuk tol," paparnya.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Charles Stewart Rolls, Perusahaan Ini Lakukan Seremoni Keliling London
Selanjutnya, penerapan MLFF akan menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk mengenali dan menentukan posisi kendaraan yang masuk ke jalan tol.
Selaku pelaksana, PT RITS sendiri menyatakan sudah mendesain koordinat-koordinat tol, ketika pengguna melintas akan terjadi map matching (mendeteksi pengguna tol).
Sistem transaksi non-tunai berbasis MLFF menjadi salah satu inovasi baru melalui sistem pembayaran nirsentuh diyakini dapat menciptakan suatu efisiensi, efektivitas, aman, dan nyaman dalam penerapan sistem pembayaran jalan tol di Indonesia.
Mewakili suara konsumen, Sudaryatmo dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan bahwa pengaduan konsumen jalan tol yang masuk ke YLKI sangat kecil. Biasanya yang masuk adalah karena tingkat dampaknya sangat dahsyat.
"Banyak konsumen berharap dengan menggunakan jalan tol, mereka akan mendapatkan rasa keadilan, aman, nyaman, menekan biaya operasi (perjalanan) lebih murah dah biaya operasi lebih murah," paparnya.
YLKI berharap nantinya, pengguna jalan tol dapat menikmati layanan tol sesuai dengan kewajiban mereka membayar tol dengan sistem tanpa sentuh.
Berita Terkait
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Rencana Stimulus Berupa Diskon Tarif Tol Harus Punya Dasar Hukum Jelas
-
Proyek Pembayaran Tol Tanpa Stop MLFF Terlempar dari PSN
-
Gimana Nasib Bayar Tol Tanpa Stop di Pemerintah Prabowo? Menteri PU Buka Suara
-
Menteri Basuki Bicara Nasib Sistem Bayar Tol Tanpa Stop
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Berapa Harga Mobil Bekas Denza D9? Ini Pesaing Alphard dengan Fitur Super Canggih
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless untuk Honda Revo yang Aman dan Nyaman
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless untuk Honda Vario 125 yang Aman di Jalan Licin
-
QJMotor Siapkan 4 Produk Baru Tahun Depan, Perkuat Segmen Motor Sport Tapi Matic
-
Kuis Sejarah Otomotif: Siapa Penemu Mobil Pertama di Dunia?
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
5 Mobil Keluarga Mirip BYD Atto 1 dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih
-
5 Rekomendasi Aki Motor Terbaik untuk Honda BeAT yang Awet dan Murah
-
7 Mobil Listrik Paling Laris Penguasa Pasar RI: Fiturnya Canggih Nan 'Ngeri'
-
5 City Car untuk Ibu Rumah Tangga yang Nyaman, Irit, dan Praktis