Suara.com - Saat ini para pengguna jalan tentu tak asing dengan yang namanya zebra cross. Walaupun terkesan sederhana, namun marka jalan yang satu ini punya sejarah yang panjang, lho.
Zebra cross adalah penanda yang digunakan untuk memberi isyarat kepada pengemudi agar memperlambat laju kendaraan saat pejalan kaki menyeberang. Seringkali zebra cross dibuat di area sekolah atau gedung perkantoran.
Selama jam sibuk di sekolah, anak-anak dan pejalan kaki lainnya dapat dengan aman menyeberangi penyeberangan.
Hanya dengan demikian, kecelakaan pejalan kaki berkurang dan lalu lintas masih aman.
Pertama kali dipakai di Inggris
Mengutip situs resmi Suzuki Indonesia, zebra cross awalnya dibuat dengan warna kuning dan biru. Warna tidak menggunakan cat seperti sekarang, tetapi menggunakan logam. Bahan logam adalah satu-satunya bahan yang digunakan untuk menandai.
Pejalan kaki boleh menyeberang penyeberangan dan menghentikan kendaraan. Namun sayang, warna kuning biru ini tidak mudah terlihat di mata pengemudi.
Banyak orang yang terlambat mengerem setelah melihat zebra cross, karena masalah ini warna zebra cross sekarang putih dan hitam. Tepatnya di mana penyeberangan pejalan kaki dimulai pada tahun 1951 di Inggris.
Tingkat kecelakaan lalu lintas pejalan kaki pasca perang telah meningkat. Meski sebenarnya jumlah kendaraan tidak sebanyak sekarang ini.
Baca Juga: Mobil Salto di Lintasan Tanah, Ketua MPR Bambang Soesatyo Jadi Navigator Sean Gelael
Pemerintah yang mengamati hal ini mulai bereksperimen dengan memberikan marka jalan secara berkala. Untuk setiap pengujian, pola jalan yang merentang lebar jalan adalah yang paling efisien.
Upacara peresmian menggunakan penyeberangan dilakukan oleh politisi dan Perdana Menteri Jim Callaghan pada tahun 1951 yang sama. Sejak itu, zebra cross menjadi marka yang diregulasikan secara serius.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
5 Motor Alternatif Yamaha NMax dan Honda PCX: Cocok untuk Penyuka Motor Mewah
-
Mobil Bekas Rp100 Juta: Mesin Perkasa, Cocok untuk Tanjakan
-
Berapa Harga Subaru Impianmu? Cek Daftar Harga Lengkap Oktober 2025 dan Keunggulannya
-
Plus Minus Mobil Listrik Polytron G3: Sewa Baterai vs Beli Langsung, Mana yang Lebih Untung?
-
Segini Harga Mobil BYD Terbaru Oktober 2025, Mulai Rp195 Jutaan
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
-
5 Rekomendasi Oli yang Bagus untuk Honda Scoopy, Performa Makin Maksimal
-
Bocoran Suzuki Raider R150 Terbaru: Spesifikasi, Fitur Smart Key, dan Jadwal Rilis
-
Mobil Pertama Keluarga: Mending Toyota Calya Baru atau Avanza Bekas? Ini Perbandingan Lengkapnya
-
4 Mobil Bekas Alternatif Toyota Raize, Cocok untuk Milenial, Harga Murah Mulai 30 Juta