Suara.com - Keputusan Pemerintah Indonesia untuk menghentikan ekspor bijih nikel mentah rupanya turut berdampak terhadap sejumlah negara. Antara lain bagi industri di China dan berbagai negeri Eropa.
Pasalnya nikel sangat penting untuk produksi baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik.
Akibat keputusan ini Uni Eropa telah memberikan respon dengan mengajukan gugatan terhadap Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dikatakan bila pembatasan ekspor tidak adil dan ilegal untuk pembuat baja Eropa.
Namun Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tetap teguh pada pendiriannya dan mengatakan ini untuk kemajuan Indonesia.
Indonesia perlu mengembangkan industri pengolahan mineralnya sendiri agar dapat mengekspor produk yang bernilai lebih tinggi.
"Jangan membawa kami ke WTO karena berhenti mengekspor bijih nikel. Kami akan melawannya dengan cara apa pun," demikian kata Presiden sebagaimana dikutip dari WapCar.
Ditegaskan beliau jika Indonesia terus mengekspor bijih nikel ke Eropa dan negara lain, maka mereka bisa menciptakan lapangan kerja bagi rakyatnya. Sementara Indonesia tidak akan mendapatkan apa-apa.
China diketahui sebagai negara yang sangat merasakan dampak dari larangan ekspor nikel Indonesia. Negeri Tirai Bambu mengimpor lebih dari 80 persen nikel dari Indonesia. Sebagian besar digunakan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.
Larangan ekspor komoditas mentah Indonesia tidak akan berhenti pada nikel saja. Pada akhir tahun ini, juga akan pelarangan ekspor bauksit yang belum diproses. Mineral ini digunakan dalam pembuatan aluminium, dan sejumlah bahan lain yang penting dalam pembuatan mobil.
Baca Juga: Polestar 2, Mobil Listrik Swedia Resmi Melantai di Korea
Berita Terkait
-
Sinopsis Film Nobody, Sukses Cetak Rekor Box Office di China
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
5 Rekomendasi Drama China Zhao Yaoke, Mantan Member KOGIRLS
-
MAB Gandeng Solarky untuk Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik
-
7 Motor Tua yang Murah Perawatan untuk Temani Aktivitas Harian
-
Harga Ekuivalen Air EV? Tengok Fakta Menarik Mobil Bekas Toyota Avanza 2022
-
Harga Beda Tipis dari Karimun: Intip 4 Fakta Mobil Bekas Suzuki Grand Vitara Seri 2.0L
-
6 Mobil Bekas Jepang Irit untuk Siasati Ekonomi Sulit Kaum Irit
-
5 Motor Bekas untuk Pekerja: Tembus Macet di Jalan Raya, Touring Tak Manja