Suara.com - Direktur Corporate Affairs External PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan pihaknya memilih melakukan kerja sama dengan produsen otomotif lainnya dalam pengembangan mobil listrik guna memperbesar jumlah kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.
"Karena pasarnya (mobil listrik) kecil sekali, di bawah 3 persen, jadi too much (terlalu berlebihan) kalau kami berkompetisi," kata Bob Azam di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2022).
Menurut dia, kerja sama diperlukan terutama untuk harga mobil listrik lebih terjangkau dengan biaya produksi yang lebih efisien dan ekonomis sehingga populasi mobil listrik di Indonesia kian bertambah.
Bob mencontohkan Toyota Motor Corp (TMC) melakukan kerja sama dengan industri otomotif Eropa, Scania, untuk membuat bus listrik.
"Toyota menyediakan teknologi fuel cell-nya," kata Bob.
Selain itu, dia juga menyebut rantai pasok (supply chain) kendaraan listrik juga harus diperluas seperti produk otomotif lainnya yang rantai pasoknya bisa capai 20 negara.
"Jadi, misalnya baterai (mobil listrik) jangan hanya dibuat oleh segelintir pengusaha atau negara," katanya.
Hal itu, lanjut dia, akan membuat mobil listrik menjadi mahal dan tidak luas penggunanya.
Padahal, kendaraan listrik menjadi salah satu upaya banyak negara, termasuk Indonesia, yang dalam jangka panjang menjadikan mobil listrik sebagai salah satu kegiatan mitigasi dalam perubahan iklim.
Baca Juga: Ekspor Mobil Dari Indonesia ke Australia Masih Sebatas Merek Toyota
Sementara itu, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Emma Rachmawati mengatakan pada Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia pertama tahun 2016 kendaraan listrik belum diidentifikasi sebagai kegiatan mitigasi untuk menekan Gas Rumah Kaca (GRK).
"Yang ada penurunan GRK dari sektor transportasi hanya B30," katanya pada seminar nasional "100 Years of Indonesia Automotive Industry, Realizing Indonesia Net Zero Emission" di kampus Universitas Diponegoro (Undip), Rabu.
Baru pada tahun 2019 Indonesia memasukkan kendaraan listrik sebagai aksi mitigasi sektor energi subsektor efisiensi energi transportasi dengan prakondisi ketersediaan peraturan, infrastruktur, dan insentif.
Ia justru berharap pengembangan kendaraan listrik bukan untuk kendaraan pribadi, melainkan untuk transportasi publik, serta mengoptimalkan kebiasaan masyarakat menggunakan transportasi publik tersebut.
Berita Terkait
-
Toyota Buang Gengsi? Gandeng Huawei dan Xiaomi Lahirkan Mobil Listrik Secanggih Ini
-
Pria Punya Selera! Begini Isi Garasi Duo Calon Kapolri Suyudi Ario Seto dan Dedi Prasetyo
-
5 Mobil Bekas Awet untuk Harian: Harga Lebih Murah dari Kawasaki KLX150 plus Tips Pilih Unit Sehat
-
Perhatikan Hal Ini Sebelum Memutuskan Membeli Mobil Listrik Bekas
-
Insentif Mobil Listrik Berakhir, Chery Masih Pede Dengan Jajaran Produk yang Dimiliki
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
5 Motor Kopling Murah di Bawah Rp5 Jutaan: Performa Nggak Murahan, Bisa Jadi Pusat Perhatian
-
Intip Motor Kawasaki Segagah Harley-Davidson, Harga Mirip ZX-25R
-
Bajaj Beberkan Strategi Selamatkan KTM: Produksi Eropa Sudah Mati
-
Pria Punya Selera! Begini Isi Garasi Duo Calon Kapolri Suyudi Ario Seto dan Dedi Prasetyo
-
Toyota Buang Gengsi? Gandeng Huawei dan Xiaomi Lahirkan Mobil Listrik Secanggih Ini
-
Jangan Tertipu Stiker! Ternyata Ini Beda Jeroan Honda Beat FI vs eSP, Awas Salah Pilih!
-
Bongkar Varian Toyota Innova Zenix 2025: Dari yang Paling Murah Sampai Paling Mahal, Pilih Mana?
-
Bukan Kaleng-Kaleng! Honda ADV160 Patut Waspada, Matic Adventure Rp 20 Jutaan Punya Fitur Sultan
-
5 Mobil Bekas Teririt September 2025 Lengkap dengan Taksiran Pajak plus Konsumsi BBM
-
5 Mobil Bekas Awet untuk Harian: Harga Lebih Murah dari Kawasaki KLX150 plus Tips Pilih Unit Sehat