Suara.com - Sebuah penelitian di Inggris memaparkan bahwa polusi udara yang dihasilkan ban dari mobil listrik sama berbahayanya dengan emisi gas buang yang mencemari lingkungan.
Berdasarkan laporan yang berjudul Tires Not Tailpipe, ditulis oleh Emissions Analytics dan berfokus pada partikulat yang dihasilkan saat mengemudi dan berkendara tidak hanya berasal dari knalpot kendaraan.
Melansir Visordown, kendaraan listrik khususnya SUV listrik berdimensi besar bisa menghasilkan lebih banyak emisi non-knalpot daripada mesin pembakaran konvensional.
Laporan tersebut mencatat peningkatan massa kendaraan listrik sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan keausan ban dan rem.
Menariknya, seiring kendaraan menjadi lebih bersih, telah ditemukan bila emisi ban sekitar 1.850 kali lebih besar daripada yang dihasilkan knalpot kendaraan.
Peningkatan dicatat berdasarkan gaya mengemudi normal. Dengan gaya mengemudi agresif diperkirakan emisi yang dihasilkan hampir dua kali lipatnya.
Seperti diketahui, ban saat dipakai mampu menghasilkan butiran kecil mikroplastik. Ini sangat kecil sehingga dapat dibawa tertiup angin dan dalam beberapa kasus, akhirnya hanyut ke aliran air dan akhirnya mencemari.
Dengan demikian, mikroplastik bisa memberikan dampak buruk terhadap satwa kecil dan akhirnya kembali ke rantai makanan manusia.
Baca Juga: Desain Mobil Listrik UGM Kantongi Juara 1 Kompetisi Jakarta E-Prix 2022
Selain itu, saat pabrikan berupaya menghadirkan kendaraan listrik dengan jarak tempuh yang lebih jauh dan sistem pengisian ulang super cepat, maka bobotnya akan meningkat, menambah jumlah polusi yang akan dihasilkan oleh rem dan ban.
Kekinian emisi yang dihasilkan di luar knalpot belum diatur dan diuji. Ke depan, dampak yang dihasilkan tentunya bisa lebih buruk dengan semakin berkembangnya populasi kendaraan listrik.
Berita Terkait
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Mobil Listrik Pesaing BYD Dolphin Ini Ternyata Jauh Lebih Murah dari Atto 1
-
Hyundai Ioniq 5 Kena Sial Beruntun, Suspensi Goyang Disusul Mogok Mendadak di Jalanan
-
Pengguna Hyundai IONQ 5 Dibuat Bingung, Mobil Mati Mendadak Dalam Kondisi Baterai Penuh
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Bocoran Honda Vario 125 2025: Setang Telanjang dan Dua Versi Sekaligus? Siap-siap Heboh
-
Kekayaan Rp1,65 Triliun, Isi Garasi Agus Suparmanto Cuma Segini? Ketum PPP Versi Aklamasi
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB