Suara.com - Helm menjadi peranti keselamatan wajib dikenakan setiap kali menunggang sepeda motor. Jadi kedekatannya dengan pengguna usah dipertanyakan lagi. Selalu membungkus kepala di saat ada kegiatan mengaspal.
Persoalannya, sudahkah kebersihan helm diperhatikan?
Selain fungsinya sebagai pelindung kepala, mengenakan helm yang bersih membuat perasaan nyaman dan segar.
Dan sebaliknya, helm yang kotor apalagi tidak pernah dicuci bisa menyebabkan penyakit.
Seperti dikutip dari laman Deltalube, saat dipakai, suhu dalam helm bisa meningkat. Panas akan membuat kepala berkeringat sehingga membuat helm jadi lembap.
Utamanya helm seri low end, yang tidak memiliki sistem ventilasi udara.
Udara hangat dan lembap ditambah kondisi kepala kotor menyebabkan interior helm juga ikut kotor. Area ini bisa menjadi lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur.
Ciri dari helm yang mulai tidak sehat adalah munculnya bau.
Bau adalah indikasi awal mulai terbentuknya jamur dan bakteri pada interior helm. Jika dibiarkan, kepala pengguna bisa terinfeksi penyakit Seborrheic dermatitis atau dermatitis seboroik.
Baca Juga: Dukung Rencana Pemerintah, Pemprov DKI Jakarta Menambah Bengkel Uji Emisi Kendaraan Bermotor
Penyakit ini menyebabkan kulit kepala menjadi merah, berketombe, dan bersisik.
Apalagi bila sering bertukar helm, akan ada potensi terkena kutu rambut dari pengguna lain.
Idealnya, helm dicuci 1-2 bulan sekali tergantung intensitas penggunaan. Cuci helm juga mudah. Cukup lepas semua komponen interior helm, lalu cuci dengan deterjen biasa. Jangan gunakan sampo bayi, karena tidak cukup kuat untuk membersihkan kotoran pada material tekstil.
Jika noda membandel, bisa sikat perlahan menggunakan penyikat yang lembut. Kemudian keringkan dengan cara dianginkan atau dijemur di tempat teduh dan tidak terkena matahari langsung.
Berita Terkait
-
Daftar Daerah yang Masih Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan 2025
-
5 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Luntur saat Berkeringat
-
Pejabat Aktif Kemenperin Ditunjuk Jadi Ketua Umum GAIKINDO Periode 2025 - 2028
-
Tragis! Pelajar Kritis Disambit Helm Polisi, Bripda Abi Kurniawan Pasrah Kena Hukuman Ini
-
IMHAX 2025 Siap Jadi Surga Belanja Helm dan Apparel Motor
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Bocoran Honda Vario 125 2025: Setang Telanjang dan Dua Versi Sekaligus? Siap-siap Heboh
-
Kekayaan Rp1,65 Triliun, Isi Garasi Agus Suparmanto Cuma Segini? Ketum PPP Versi Aklamasi
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB