Suara.com - Kampung Berseri Astra (KBA) Layana Indah, Palu adalah salah satu dari desa binaan Astra--PT Astra Internationl Tbk, sebuah perusahaan nasional yang memiliki 272 unit usaha, antara lain sektor otomotif, layanan pembiayaan, dan asuransi--yang bergerak di sektor wirausaha perkebunan dan peternakan.
Dikutip dari rilis resmi Astra sebagaimana diterima Suara.com, Agus Panca Saputra adalah tokoh penggerak KBA Layana Indah, Palu yang menjadi motivator daerah ini. Ia mengajak warga setempat kembali mandiri untuk mencukupi hidupnya setelah gempa berkekuatan 7,4 skala richter diikuti gelombang tsunami melanda pada 2018.
Dengan kebulatan tekadnya, Agus memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai swasta dan fokus memberdayakan kampungnya. Yaitu merangkul para pemuda untuk membantu mengubah nasib mereka.
Untuk menggerakkan hati para pemuda, harus ada contoh nyata yang dilakukannya. Kisah sukses bercocok tanam cabai dibaginya. Agus menyatakan bahwa bertani cabai mampu memberikan penghasilan lebih besar daripada sekadar menjadi buruh atau kuli bangunan. Meskipun dibutuhkan waktu tunggu sekira 2-3 bulan untuk panen.
"Antusiasme masyarakat semakin besar setelah bencana melanda. Semua ingin bangkit dari keterpurukan dan tidak mau larut dalam kesedihan. Kemauan kuat dari masyarakat Palu, Layana Indah khususnya, untuk bangkit begitu terasa dengan semakin banyak masyarakat yang turut terlibat," ungkap Agus.
Impiannya adalah memandirikan warga KBA Layana Indah untuk berwirausaha. Usaha peternakan kambing yang dirasa cocok dengan kondisi alam KBA Layana Indah lantas ditularkan.
Warga KBA Layana Indah bisa mendapatkan pakan ternak secara gratis di lingkungan sekitar karena berbagai pakan ternak seperti rumput gajah dan daun kelor banyak tersedia di area pekarangan warga.
Selain itu, menurut ayah tiga anak ini kondisi lingkungan KBA Layana Indah yang jauh dari kebisingan juga ideal bagi pembudidayaan kambing. Hasilnya, Agus yang memulai usaha peternakannya sejak beberapa tahun lalu berhasil menambah jumlah kambingnya dari lima ekor menjadi 24 ekor kambing.
Dengan hasil ini, ia percaya bahwa pilar kewirausahaan nantinya mampu menopang tiga pilar program KBA Layana Indah lainnya yakni pilar kesehatan, pendidikan, dan lingkungan guna mencapai target Astra dalam mewujudkan nol gizi buruk, nol buta huruf, menciptakan lingkungan asri, dan terciptanya usaha baru agar warga mandiri.
Di pilar kesehatan, Agus menggandeng bidan dan kader Posyandu di Kelurahan Layana Indah untuk meningkatkan gizi anak-anak. Salah satunya melalui Posyandu Terpadu setiap bulannya. Para kader Posyandu akan memantau tumbuh kembang bayi hingga balita serta mengajak para ibu dan calon ibu untuk memasak makanan bergizi seperti kacang hijau, susu hangat, hingga telur rebus.
Melalui pilar pendidikan, berbagai kegiatan dilakukan di rumah baca berukuran 10x6 m persegi seperti belajar bersama dan berlatih hadrah. Kini tempat ini sudah dilengkapi fasilitas komputer dan internet gratis. Tidak hanya itu, beasiswa juga diberikan Astra kepada anak-anak kurang mampu secara ekonomi di sana, mulai dari siswa SD, SMP, hingga SMA.
Kontribusi warga KBA Layana Indah dalam pilar lingkungan dilakukan dengan memanfaatkan kotoran ternak yang tidak bermanfaat menjadi pupuk kandang yang digunakan menyuburkan tanaman di lingkungan sekitar. Pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman obat dan sayuran juga sudah diterapkan di beberapa rumah warga.
Berbagai semangat pemberdayaan ini mendorong Astra ikut berkontribusi menyokong kegiatan Agus dan para warga berupa peningkatan soft skill seperti pelatihan sampai penyediaan pengairan ladang cabai, perangkat pertanian dan bibit-bibit cabai, pemberian bantuan alat kesehatan berupa alat tensi darah, alat pengukur tinggi badan, timbangan bayi dan orang dewasa, hingga bantuan beasiswa.
Berita Terkait
-
KLH: Tambang Emas Afiliasi Astra dan 7 Perusahaan Melanggar, Jalur Hukum Ditempuh
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil
-
Auto2000 Resmikan Kampung Berseri Astra Ketiga di Bekasi, Dorong Ketahanan UMKM dan Lingkungan
-
Dua Komisaris dan Satu Direksi Astra International (ASII) Tiba-tiba Mundur
-
Kubah Raksasa 90 Meter Siap Pecahkan Rekor MURI di Masjid Raya Baitul Khairaat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan
-
7 Mobil Keluarga Milenial dengan Harga Ekuivalen Agya GR: Pajak Setara, Kabin Lega, Nggak Culun
-
9 Tol Baru Tarif Rp0 Selama Libur Nataru 2025, Jangan Sampai Terlewat
-
5 Motor Bekas di Bawah Rp10 Juta yang Siap Gas untuk Harian