Suara.com - Tidak terasa, pengujung 2023 sudah berada di sudut, dan transportasi nasional negeri kita bakal melonjak menghadapi libur Nataru atau Natal dan Tahun Baru. Angkutan darat, laut, dan udara akan dipadati pemudik, senada para pengguna jalur darat--dengan kemungkinan ditambah menyeberang pulau menggunakan ferry--dengan kendaraan pribadi mau pun sepeda motor.
Dikutip dari kantor berita Antara, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional.
Prediksi ini disusun dari hasil survei yang melibatkan sejumlah pihak, di antaranya media, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), akademisi, dan para praktisi sektor transportasi. Ada pun metodenya menggunakan penyebaran kuesioner secara daring melalui WhatsApp, Instagram dan SMS Blast. Periode pelaksanaan survei selama satu bulan, mulai 26 Oktober-2 November 2023.
Menurut hasil survei secara daring itu, alasan masyarakat bepergian di masa libur Natal dan Tahun Baru yang tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata (45,29 persen), liburan pulang kampung (30,15 persen), dan merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman (18,98 persen).
"Pada saat libur Natal dan Tahun Baru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi, meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65 persen)," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan secara tertulis di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Kemudian, untuk kendaraan yang digunakan dalam libur Nataru 2023-2024 hasilnya adalah:
Kendaraan pribadi
- Mobil: 35,57 persen (39,97 juta orang)
- Motor: 17,92 persen (20,14 juta orang)
Kendaraan umum
- Kereta api 13,16 persen (14,79 juta orang)
- Bus 10,94 persen (12,29 juta orang)
- Pesawat 11,91 persen (13,38 juta orang)
- Kapal penyeberangan 6,04 persen (6,78 juta orang)
- Kapal laut 3,44 persen (3,86 juta orang)
Simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan:
Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno-Hatta, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Lima besar daerah asal pergerakan pulang Nataru:
- Jawa Timur 16,30 persen (17,54 juta orang)
- Jabodetabek 13,76 persen (14,81 juta orang)
- Jawa Tengah 13,21 persen (14,22 juta orang)
- Jawa Barat 10,39 persen (11,18 juta orang)
- Sumatera Utara 6,93 persen (7,45 juta orang).
Lima besar daerah tujuan perjalanan pulang Nataru:
- Jawa Timur 15,18 persen (16,34 juta orang)
- Jawa Tengah 13,80 persen (14,86 juta orang)
- Jawa Barat 11,62 persen (12,51 juta orang)
- Jabodetabek 9,19 persen (9,89 juta orang)
- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 8,92 persen (9,60 juta orang).
Puncak arus mudik dan arus balik Nataru 2023-2024
Arus mudik, Sabtu (23/12/2023) sebesar 11,62 persen (12,5 juta orang
Sabtu (30/12/2023) 11,43 persen (12,31 juta orang)
Jumat (22/12/2023) 8,22 persen (8,85 juta orang).
Arus balik, Selasa (2/1/2024) 18,96 persen (20,41 juta orang)
Senin (1/1/2024) 16,92 persen (18,21 juta orang)
Selasa (26/12/2023) 11,16 persen (12,01 juta orang).
Berita Terkait
-
Prediksi Cremonese vs Napoli: Misi Emil Audero Rusak Pesta Akhir Tahun Partenopei
-
Prediksi AC Milan vs Verona: Misi Rossoneri Tutup Tahun di Puncak Klasemen Serie A
-
Prediksi Chelsea vs Aston Villa: Misi The Blues Hentikan Laju Senssional Pasukan Emery
-
Wajah Baru Planetarium Jakarta, Destinasi Edukasi Favorit di Libur Nataru
-
Libur Nataru, Kunjungan ke Ancol Melonjak 30 Persen
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?
-
Bak Bumi dan Langit, Adu Pajak Tahunan BYD Atto 1 vs Honda Brio Satya