Suara.com - Dalam Workshop Wartawan Industri 2023 disebutkan bahwa produksi mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) tidak selesai sebatas pembuatan dan distribusi.
Ekosistem yang kuat dibutuhkan, mulai pengadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sampai lokasi di mana para pengguna bisa mengisi kembali baterai dengan mudah.
Bila sistem yang diterapkan kepada kendaraan adalah swappable atau tukar pakai, juga dibutuhkan tempat penyedianya di berbagai titik yang memudahkan para pengguna.
Dikutip dari kantor berita Antara, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) sebagai salah satu sumber penyedia energi di Tanah Air juga mengungkap hal senada. Infrastruktur tidak bisa dibangun sendiri oleh PT PLN, pasti perlu dukungan dari berbagai pihak.
"Seperti kementerian, bahkan kami ajak partner lain yang ingin bisnis SPKLU melalui kemitraan. Jadi, kami siap berkolaborasi dengan siapa saja. Investor atau mitra mau apa, kami ada. Harapannya bisa mempercepat ekosistem dari sisi roda empat dan roda dua," jelas Ririn Rachmawardini, Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero) dalam diskusi daring bertajuk "Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia" di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Menurutnya, PLN terus mendorong berbagai bentuk kerja sama dengan kementerian hingga pihak swasta, termasuk dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang ada di Indonesia dalam membangun infrastruktur, misalnya SPKLU.
Bentuk kolaborasi itu sekaligus bisa membantu menepis kekhawatiran dan mengubah dari pola pikir masyarakat yang masih merasa ragu untuk beralih ke kendaraan listrik.
"Ini seperti ayam dan telur ya, mana yang duluan. Masih ada berpikir jangan-jangan sesudah beli kendaraan listrik namun tidak ada charging stationnya? Sampai dengan saat ini dari 1000-an SPKLU yang ada, PT PLN berkontribusi di 60 persen atau sudah ada 622 SPKLU yang disiapkan. Tahun depan kami akan berinvestasi di 500 lebih SPKLU. Kita bersama-sama menumbuhkan dan membangun bersama ekosistem EV ini,” tukas Ririn Rachmawardini.
“Saat ini sudah ada 479 pihak yang bermitra dengan kami dan juga 30 badan usaha di seluruh Indonesia. Harapannya angka ini terus bertambah. Kami tidak menutup diri ketika ada pertanyaan apakah semua harus pakai PLN Mobile? Tentu saja kami bisa berkolaborasi roaming to roaming dan itu yang sedang kami koordinasikan,” lanjutnya.
PLN sampai sekarang terus menawarkan beragam promosi baik yang dilakukan secara langsung menyentuh masyarakat maupun dalam bentuk program-program untuk mendorong mereka melakukan pembelian kendaraan listrik. Dan tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian terkait program subsidi pembelian kendaraan roda dua.
“Bersama kementerian lain kami juga ada promosi dengan tagar #pakaimolis, juga melakukan roadshow di beberapa kota. Promosi lain adalah kami sedang coba kembangkan PLN Mobile untuk pembelian kendaraan listrik roda dua dan nanti pelanggan akan mendapatkan voucher token PLN dalam nominal tertentu. Harapan kami ini bisa merangsang pembelian EV lebih cepat,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
5 Cara Membersihkan Mobil Listrik Setelah Terendam Banjir, Awas Konslet Jika Dinyalakan!
-
Mending Dolphin atau M6? Segini Harga Mobil BYD Terbaru di Akhir 2025
-
Tips Aman Bagi Pengguna Mobil Listrik Jika Terjebak Banjir
-
Mobil Listrik Geely Resmi Sapa Jogja, Kapan Unit Dikirim ke Konsumen?
-
Bos BYD Koreksi Target 2025 Pasca Alami Penurunan Penjualan, Akui Terlalu Cepat Puas
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Beda Tipis tapi Bikin Hype, Ini Perbandingan Detail Vario 125 2024 vs Versi Terbaru
-
Mobil Bekas Grand Max Minibus Harganya Berapa? Ini Spesifikasi dan Pajak yang Perlu Diketahui
-
Alphard Kemahalan? Intip Dulu 4 Fakta Mobil Bekas Freed: Nyaman, Pajaknya Mendingan!
-
9 Mobil Bekas Rp50 Jutaan untuk Keluarga Muda: Anti Kehujanan, Iritnya Kebangetan
-
Alphard versi Paket Hemat, Berapa Harga Darion? Intip Pricelist Wuling sebelum Beli
-
5 Mobil Double Cabin di Bawah Rp100 Juta, Unit Bekas Tetap Trengginas
-
5 Mobil Eropa "Badak" untuk Pemula, Jauh dari Kata Biaya Perawatan Mahal
-
6 Sepeda Listrik Mulai Rp2 Jutaan untuk Mobilitas Ringan Sehari-hari
-
Lagi Cari Mobil untuk Ajak Liburan Keluarga Kecil? Ini 5 Opsinya, Harga Rp50 Jutaan
-
Mazda Geber Penjualan Akhir Tahun, Tawarkan Pengalaman Premium di Pusat Perbelanjaan