Suara.com - Seorang mantan karyawan Tesla, Michael Krupski, belum lama ini membongkar lemahnya sistem autopilot yang dibuat oleh perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Krupski yang bekerja di Tesla selama lima tahun mengatakan bahwa perusahaan telah mengabaikan persyaratan keselamatan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan autopilot.
Alhasil sistem autopilot Tesla rentan terhadap phantom braking atau pengereman mendadak yang tidak perlu.
"Saya berpikir perangkat keras dan perangkat lunaknya tidak siap. Ini mempengaruhi kita semua karena kita pada dasarnya menjadi eksperimen di jalan umum. Jadi bahkan jika Anda tidak memiliki Tesla, anak-anak Anda masih berjalan di trotoar," ujar Krupski dikutip dari Carscoops, Kamis (7/12/2023).
Lebih lanjut, Krupski mengklaim bahwa Tesla tidak mengikuti prosedur keselamatan yang diperlukan untuk memastikan bahwa pengemudi menggunakan autopilot dengan aman.
Sejauh ini Tesla belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan Krupski. Namun, perusahaan tersebut telah berulang kali menyatakan bahwa autopilot adalah teknologi yang aman.
Sebagai informasi, sistem autopilot pada mobil Tesla merupakan sistem bantuan pengemudi. Sistem ini menawarkan berbagai fitur, termasuk pemusatan jalur, kendali jelajah yang sadar lalu lintas, dan perubahan jalur otomatis.
Autopilot Tesla telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pada awalnya, sistem ini hanya mampu menjaga mobil tetap berada di jalurnya.
Kendati demikian, sistem autopilot Tesla memang banyak mendapat keluhan dari para penggunanya. Beberapa kasus bahkan mencatat bila sistem autopilot telah menyebabkan sejumlah kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga: Terungkap Desain Mobil Listrik VinFast untuk Pasar Indonesia
Berita Terkait
-
CSI Kembangkan SPKLU Sendiri Demi Menunjang Chery Omoda E5
-
Dua Minggu Setelah Diluncurkan, Sudah 2000 Unit Wuling Binguo EV Dipesan di Indonesia
-
Konsumen Mobil Listrik Murah Diharap Sedikit Bersabar Hadapi Inden
-
BYD Bawa Mobil Listrik ke Indonesia pada Awal 2024
-
Mitsubsihi Dipastikan Mulai Produksi Minicab MiEV di Indonesia Mulai Awal Tahun Depan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Suzuki Grand Vitara Terima Sentuhan Baru di GJAW 2025
-
5 Motor Touring Bekas di Bawah Rp20 Juta, Masih Nyaman untuk Jarak Jauh
-
MG Bawa Jajaran Kendaraan Elektrifikasi ke GJAW 2025
-
Lepas L8 Versi Setir Kanan Debut Global di Indonesia, Incar Segmen SUV Premium
-
DFSK Gelora E Ditawarkan dengan Harga Lebih Terjangkau di GJAW 2025
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Veloz? Versi Hybrid Resmi Diluncurkan di Indonesia
-
5 Motor Matic Bekas Alternatif Nmax yang Tahan Banting untuk Jalanan Pegunungan
-
5 Rekomendasi Parfum Mobil yang Aman Buat AC dan Aromanya Enak Buat Hidung
-
Wuling New Alvez Tampil Lebih Stylish Berkat Sejumlah Penyegaran
-
5 Rekomendasi Mobil Matic Rp50 Jutaan buat Ibu-Ibu Antar Jemput Anak Sekolah