Suara.com - Baterai solid-state akan memungkinkan Toyota untuk merilis kendaraan dengan jarak tempuh hingga 750 mil (1.200 km) dan waktu pengisian daya yang cepat.
Dilansir dari Carscoops, para pejabat Toyota telah mengumumkan bahwa kendaraan pertama dengan teknologi ini akan hadir hanya dalam beberapa tahun, lebih cepat dari jadwal sebelumnya.
Mereka berencana untuk berkolaborasi dalam mengembangkan dan memproduksi massal baterai solid-state. Tujuan mereka adalah untuk mengkomersialkan baterai pada tahun 2027 dan 2028, diikuti dengan produksi skala penuh.
Teknologi baterai solid-state menjanjikan untuk membawa perubahan generasi dalam manufaktur EV karena kepadatan energi dan keamanannya yang unggul. Beberapa produsen mobil berusaha keras untuk membuat kendaraan listrik yang layak untuk produksi massal.
Toyota termasuk di antara mereka dan percaya bahwa memimpin dalam hal ini akan membantunya mendapatkan kembali posisi yang hilang dari perusahaan-perusahaan seperti Tesla dan BYD di segmen kendaraan listrik.
Dalam sebuah pertemuan investasi di India, Vikram Gulati, kepala Toyota Kirloskar Motor, menyatakan bahwa produsen mobil ini hanya tinggal beberapa tahun lagi untuk menghadirkan baterai solid-state di jalanan di seluruh dunia.
Menurut Gulati, perusahaan berencana untuk merilis kendaraan listrik dengan baterai solid-state dalam beberapa tahun ke depan. Kendaraan ini akan memiliki jangkauan 1.200 km (750 mil) dan dapat diisi ulang hanya dalam waktu 10 menit.
Namun, tidak pasti apakah ini berarti bahwa mobil listrik dengan baterai solid-state akan tersedia secara luas dalam waktu dekat. Teknologi ini akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk matang sebelum siap digunakan oleh sebagian besar mobil listrik, bahkan ketika sudah berada di jalan.
Toyota berkolaborasi dengan produsen minyak Jepang, Idemitsu Kosan, untuk mengembangkan baterai solid-state. Produsen mobil ini telah menyusun peta jalan untuk pengembangannya dan berharap untuk dapat mengkomersialkan teknologi ini pada tahun 2027 atau 2028. Namun, produksi awalnya akan dibatasi untuk puluhan ribu kendaraan.
Baca Juga: Apa Bedanya Oversteer dan Understeer? Ini yang Perlu Anda Tahu
Perusahaan berencana untuk mengandalkan baterai 'sel prismatik' sampai saat itu. Baterai ini membantu kendaraan listriknya mencapai jarak tempuh yang lebih jauh dari sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
5 Pilihan Motor Matic Bagasi Raksasa, Harga Bekasnya Bikin Kantong Aman untuk Anak Touring
-
6 Motor Matic yang Tahan Banjir dan Bandel di Jalan, Gak Perlu Was-Was saat Hujan
-
Viral Keyless Honda PCX 160 Tiba-Tiba 'Ngelock', Ternyata Ini Biang Kerok dan Cara Mengatasinya
-
5 Motor Listrik untuk Keluarga Baru dengan Jok Besar dan Empuk
-
4 SUV Bekas Rp 30 Jutaan, Persiapan Liburan Akhir Tahun untuk Keluarga Muda Anti Mati Gaya
-
Profil Pembalap Kiandra Ramadhipa: Bocah Ajaib Indonesia yang Bikin Panggung Eropa Terpana
-
Jaecoo J5 EV Datang Menyapa Yogyakarta, Harga Bikin Kompetitor Meradang
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025