Suara.com - Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim mewajibkan setiap baterai mobil listrik yang dipasarkan di Uni Eropa harus dilengkapi paspor mulai 2027.
Paspor baterai mobil listrik nantinya akan memberikan rincian tentang rantai pasokan, sumber, dan informasi lain tentang bahan baku baterai.
"Kami mengambil informasi yang kami ketahui tentang nikel yang digunakan dan kami membuat replika digitalnya," kata Ellen Carey selaku Kepala Bidang Urusan Luar Negeri, dikutip dari Carscoops, Senin (22/1/2024).
Carey menambahkan, regulator bisa dengan mudah mendapatkan informasi di mana penambangannya, apa geolokasinya, berapa beratnya, bahkan sampai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat baterai mobil listrik tersebut.
"Semua informasi yang kami kumpulkan, nantinya dapat dilihat hanya dengan melakukan scan kode QR," kata Carey.
Namun demikian, sambung Carey, informasi baterai yang berbeda akan tersedia untuk pihak yang berbeda. Misalnya, hanya produsen yang dapat mengakses informasi lengkap di paspor baterai.
"Pemilik mobil hanya dapat melihat informasi dan data yang lebih sederhana," pungkasnya.
Dalam hal ini, regulator di Uni Eropa memang masih merancang informasi apa saja yang harus tertera dalam paspor baterai.
Namun regulator telah menggandeng perusahaan seperti Audi, BMW, dan sejumlah produsen lain.
Baca Juga: BYD Pertimbangkan Nikel Indonesia Jadi Bahan Baku Baterai Mobil Listrik
Proposal saat ini mengajukan setidaknya terdapat 90 informasi dalam tujuh kategori yang terdiri dari informasi umum baterai dan produsen, kepatuhan, sertifikasi dan label, jejak karbon baterai, uji tuntas rantai pasokan, bahan dan komposisi baterai, sirkularitas dan efisiensi sumber daya, serta kinerja dan daya tahan.
Paspor baterai mobil listrik nantinya juga akan menggunakan data industri Internet of Things untuk mengidentifikasi sejumah mitra yang berada dalam rantai pasokan produsen.
Berita Terkait
-
Gibran Pede Sebut Baterai Mobil Listrik Tesla Masih Gunakan Nikel, Begini Faktanya
-
BYD dan Wuling Andalkan Baterai LFP untuk Mobil Listrik, Tesla Masuk Daftar
-
Debat Gibran vs Cak Imin Tentang Kendaraan listrik, LFP dan Baterai Nikel Bagus Mana?
-
Deretan Mobil Listrik yang Gunakan Baterai LFP, Ada Nama Tesla
-
Gibran Sebut Tesla Gunakan Nikel, Ahok Malah Bilang Begini
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?
-
Bak Bumi dan Langit, Adu Pajak Tahunan BYD Atto 1 vs Honda Brio Satya