Suara.com - Dalam wawancara dengan media saat kunjungannya ke Filipina pada Senin (11/3/2024), Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo mengatakan mobil listrik asal Tiongkok suatu hari nanti bisa bertebaran di jalan-jalan Negeri Uncle Sam jika ada kontrol cukup pemerintah negaranya terhadap perangkat lunak dan sensor di mobil-mobil Electric Vehicle (EV) itu.
Dalam kunjungannya selama dua hari ke Filipina, Menteri Perdagangan ini memimpin delegasi 22 eksekutif senior dari bisnis dan organisasi nirlaba AS yang mengumumkan 1 miliar dolar (sekitar Rp 15,49 triliun) investasi baru di Filipina.
Dikutip dari kantor berita Antara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyebut kekhawatiran dan kecurigaan Amerika Serikat terhadap produk mobil dari Tiongkok khususnya mobil listrik atau EV itu terlampau dibesar-besarkan.
"Membesar-besarkan apa yang disebut sebagai "ancaman Tiongkok" terhadap keamanan data hanyalah membesar-besarkan alasan untuk membenarkan tindakan Amerika Serikat dalam menindas negeri kami," jelasnya saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Rabu (13/3/2024).
"Amerika Serikat telah menggunakan apa yang disebut keamanan data sebagai dalih untuk membatasi aliran data ke negara-negara yang dianggap mencurigakan dan mengumumkan penyelidikan atas kendaraan yang terkait ke negara-negara tertentu," jelas Wang Wenbin.
Menurutnya, keputusan Amerika Serikat itu berarti menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan bertujuan menekan perkembangan perusahaan-perusahaan dari negara lain.
"Kami berharap Amerika Serikat akan mengambil tindakan nyata untuk menjaga lingkungan bisnis yang terbuka, adil dan tidak diskriminatif serta bekerja sama dengan pihak lain untuk merumuskan aturan keamanan data universal dan memberikan kontribusi positif terhadap aliran data yang bebas di seluruh dunia," tandas Wang Wenbin.
Disebutkannya bahwa Tiongkok tidak pernah menyalahgunakan batasan aturan untuk menargetkan negara atau perusahaan tertentu.
"Kami menyambut perusahaan dari semua negara dan platform, segala jenis produk dan layanan ke pasar Tiongkok selama mereka mematuhi persyaratan undang-undang dan peraturan negara kami," ujar Wang Wenbin.
Baca Juga: Felipe Massa Trending di F1, Pernah Komentari Rio Haryanto Begini
Menurut Wang Wenbin, dalam rantai industri kendaraan listrik, berbagai pihak mempunyai kepentingan yang saling terkait.
"Keberhasilan Tiongkok dalam industri kendaraan listrik adalah keberhasilan globalisasi. Kendaraan listrik kami diterima secara luas di dunia bukan karena menggunakan subsidi, namun dengan berupaya meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya," tegasnya.
Disebutkan pula bahwa EV buatan Tiongkok juga berkontribusi terhadap pembangunan global yang ramah lingkungan dan rendah karbon.
"Tiongkok berkomitmen terhadap keterbukaan berstandar tinggi dan menjunjung prinsip-prinsip ekonomi pasar dan peraturan WTO (World Trade Union). Kami siap menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, inklusif, transparan, dan non-diskriminatif bagi perusahaan-perusahaan dari semua negara yang melakukan kerja sama perdagangan dan investasi di Tiongkok, posisi ini tetap tidak berubah," jelas sang juru bicara.
Selain menggunakan baterai sebagai pengganti bensin untuk sumber tenaga, kendaraan listrik saat ini dilengkapi perangkat lunak bantuan mengemudi maupun sarana hiburan di dalam mobil yang terhubung dengan ponsel pengguna.
Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran soal pengumpulan data seperti yang disampaikan Gedung Putih pada akhir Februari yang menyebut Departemen Perdagangan akan menginvestigasi apakah kendaraan listrik yang diimpor dari Tiongkok menimbulkan risiko keamanan nasional.
Berita Terkait
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal
-
Daihatsu Masih Mengkaji Kesiapan Ayla EV untuk Kebutuhan Konsumen Indonesia
-
6 Hal Penting yang Wajib Dicek Sebelum Membeli Mobil Listrik Bekas
-
Harga Mobil Listrik Bakal Melonjak Tahun Depan: Ini 7 Fakta yang Wajib Anda Tahu
-
BYD Gempur Indonesia! Harga Mulai Rp195 Juta, Ini Daftar Lengkapnya per Bulan September
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini