Suara.com - Bagi para gearhead, Lamborghini adalah lambang emosi berkendara yang liar dan bertenaga. Namun, memasuki era mobil listrik, bagaimana mempertahankan sensasi tersebut? Ternyata Lamborghini punya jawaban yang menarik!
Pabrikan asal Italia ini memastikan mereka tak akan ikut tren memalsukan suara mesin bakar pada mobil listrik, seperti yang dilakukan Hyundai pada Ioniq 5 N, menurut laporan dari Carscoops. Bagi Lamborghini, inti dari emosi berkendara bukan sekedar suara mesin gahar.
"Pabrikan mobil yang berfokus pada sisi emosional harus mencari pendekatan berbeda di era mobil listrik," ujar Chief Technical Officer Lamborghini, Rouven Mohr, dalam wawancara dengan Top Gear.
"Meniru karakter mesin bensin bukanlah cara yang tepat. Emosi pada mobil listrik masa depan tidak akan berasal dari jenis motor atau baterai yang digunakan; ini hanyalah elemen pendukung yang meningkatkan performa dan jangkauan. Karakter sebuah mobil ditentukan oleh hal lainnya. Dan kami punya beberapa ide keren."
Mohr menjelaskan bahwa Lamborghini sedang mencari cara untuk menghadirkan sensasi "ingin memiliki" yang sama seperti mobil Lamborghini bermesin bensin, namun untuk mobil listrik mereka mendatang.
Menurutnya, meski Ioniq 5 N adalah "mobil yang dibuat dengan baik," Lamborghini butuh sesuatu yang "jauh dari yang sudah ada."
"Industri mobil sport harus menemukan kembali atribut yang menentukan karakter sebuah mobil," tambahnya.
"Generasi berikutnya perlahan akan memiliki interpretasi berbeda tentang apa yang keren. Akan ada masanya di mana anak muda tidak mengerti daya tarik mobil sport manual bermesin bensin."
Salah satu teknologi canggih yang sedang dikembangkan Lamborghini adalah sistem penyesuaian toe dan camber secara aktif.
Baca Juga: Riset Yamaha E01 di Indonesia Rampung, Bakal Diproduksi Massal?
Sistem ini menggunakan sepasang motor listrik 48 volt yang menawarkan penyesuaian toe hingga 6,6 derajat ke dua arah, camber positif hingga 2,5 derajat, dan camber negatif hingga 5,5 derajat. Sistem ini bekerja secara real-time dan dapat menyesuaikan toe dan camber hingga 60 derajat per detik.
Menurut Mohr, sistem ini memungkinkan manuver berkendara "yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan."
"Dengan sistem ini, kita dapat mengontrol posisi ban secara presisi, dan menentukan distribusi torsi yang tepat," jelasnya kepada Top Gear.
"Mesin bensin memiliki keterbatasan dalam hal kontrol penyaluran tenaga. Sementara pada mobil listrik, kita bisa memastikan motor terus memutar roda, layaknya anti-slip control dengan efek sebaliknya. Ini tidak mungkin dilakukan dengan mesin bensin."
Lamborghini memang dikenal sebagai pabrikan yang berani tampil beda dan terus berinovasi. Menarik untuk melihat bagaimana mereka akan mempertahankan tradisi "raging bull" di era mobil listrik yang serba hening. Akankah mereka sukses menciptakan emosi baru yang tak kalah dahsyatnya? Kita tunggu saja gebrakan Lamborghini selanjutnya!
Berita Terkait
-
Riset Yamaha E01 di Indonesia Rampung, Bakal Diproduksi Massal?
-
Rayakan 7 Tahun di Indonesia, Wuling Tebar Promo Pembelian Mobil Listrik
-
Justin Hubner Diduga Jadi Bintang Iklan Mobil Mewah? Netizen: Cobaan Lolos Piala Dunia Akhirat
-
Wuling Beri Penawaran Khusus untuk BinguoEV, Ada Gratis Charging...
-
Tak Butuh Waktu Lama, Mobil BYD Ini Sudah Dipesan Ribuan Unit dalam Kurun Waktu 3 Hari
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Geger Fenomena Vario Kolam di TikTok, Cuma Tren Sesaat Atau Seni Sejati?
-
Hitung-hitungan Punya Vario 125, dari Servis Sampai Pajak Tahunan
-
Apa Beda RON 90, 92, 95, 98 pada BBM? Kenali Biar Gak Bikin Mesin Kendaraan Rusak
-
Chery Pamer 'Rumah' Baru di Yogyakarta, Sinyal Kuat Siap Jegal Para Raksasa Jepang
-
Vision V Datang, Alphard dan V-Class Jadi Usang? Mercedes-Benz Rilis Standar Baru MPV Supermewah
-
Bingung Pilih Daihatsu? Ini Perbandingan Harga Rocky, Ayla, Sigra Lengkap dengan Unit Lain
-
Mobil Listrik SUV Ini Bisa Isi Daya Baterai 80 Persen dalam 22 Menit
-
Harga Terbaru Toyota Oktober 2025: Dari Innova Zenix hingga Alphard, Cek Disini!
-
Motor Listrik Honda dengan Livery Khusus Bakal Wara Wiri di MotoGP Mandalika
-
Avanza Tua Makin Merana? Kata Siapa! Generasi Pertama Justru Jadi Primadona!