Suara.com - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, meminta pemerintah dan media massa di seluruh dunia untuk berhenti menerima dana dari industri bahan bakar bensin demi transisi kendaraan listrik.
Sekjen PBB menuding perusahaan-perusahaan energi telah membohongi masyarakat dan membuat keraguan bila krisis iklim benar-benar terjadi bahkan industri otomotif terus memproduksi kendaraan dengan bahan baka bensin.
“Hentikan Orang-Orang Gila yang memicu kegilaan ini,” kata Guterres, dikutip Senin (24/6/2024).
Komentar Guterres muncul di tengah keraguan industri otomotif akan masa depan kendaraan listrik. Bahkan masih banyak konsumen yang khawatir terhadap kendaraan listrik, salah satunya karena banyak kendaraan listrik dengan harga mahal dibandingkan mobil berbahan bakar fosil.
Sekjen PBB menyerukan agar pembatasan iklan terhadap kendaraan berbahan bakar segera diberlakukan sama seperti tembakau dan alkohol di seluruh dunia.
Hal ini bertujuan untuk mempengaruhi perilaku konsumen agar tidak lagi membeli mobil berbahan bakar bensin. Namun demikian, upaya tersebut dinilai akan sia-sia.
“Bahkan jika Kongres mengupayakannya, larangan iklan bahan bakar bensin hampir pasti akan gagal karena tantangan hukum berdasarkan undang-undang di AS saat ini,” kata Rebecca Tushnet, Profesor Amandemen di Harvard Law School.
Pendekatan yang lebih realistis adalah dengan menargetkan batas akhir bagi para perusahaan untuk tidak lagi memproduksi kendaraan bensin.
Baca Juga: Teknologi Canggih Jadi Bekal GAC Aion Masuk Pasar Mobil Listrik Indonesia
Berita Terkait
-
Pabrikan Mobil Jepang Pilih Kolaborasi Tawarkan Sistem Sewa Baterai Kendaraan Listrik
-
Akio Toyoda Kembali Melenggang Sebagai Pimpinan Toyota Meski Ditentang Investor Karena Anti Kendaraan Listrik
-
GM Pilih Pangkas Produksi Dampak Rendahnya Adopsi Kendaraan Listrik
-
Tahun 2040 Suara Mesin Penenggak Bensin dari Honda Tinggal Kenangan?
-
Teknologi Baterai Belum Matang, Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia Bisa Tersendat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik
-
7 Motor Tua yang Murah Perawatan untuk Temani Aktivitas Harian
-
Harga Ekuivalen Air EV? Tengok Fakta Menarik Mobil Bekas Toyota Avanza 2022
-
Harga Beda Tipis dari Karimun: Intip 4 Fakta Mobil Bekas Suzuki Grand Vitara Seri 2.0L
-
6 Mobil Bekas Jepang Irit untuk Siasati Ekonomi Sulit Kaum Irit
-
5 Motor Bekas untuk Pekerja: Tembus Macet di Jalan Raya, Touring Tak Manja
-
Intip Perbedaan Avanza 2014 vs 2015, Mana yang Lebih Worth It?