Suara.com - Akhir 2020 silam, Tesla sempat menyatakan minat untuk gelontorkan investasi di Indonesia, yang sayangnya niatan tersebut masih cuma angan hingga saat ini. Namun, rupanya hal tersebut tak cuma terjadi di Tanah Air.
Nasib serupa rupanya juga dialami oleh negeri tetangga, Thaliand.
Laporan dari Gizmochina memaparkan bahwa alih-alih menggelontorkan dana 80,3 triliun rupiah untuk fasilitas produksi di Negeri Gajah Putih, Elon Musk sang bos Tesla agaknya berubah pikiran.
Namun, setidaknya Thailand masih kebagian pengembangan infrastruktur pengisian daya, sejalan dengan strategi global Tesla yang sedang gencar melakukan hal ini untuk mendukung adopsi mobil listrik.
Sementara itu, fasilitas produksi masih akan menjadi fokus di beberapa negara seperti China, Amerika Serikat dan bahkan juga Jerman.
Sementara itu, negara berkembang baru akan mendapat dana untuk infrastruktur isi daya.
Mirip tapi beda nasib
Alih-alih mendapat program pengembangan infrastruktur, nasib Indonesia yang cuma mendapat "harapan palsu" ini rupanya bukan tanpa alasan.
Pihak berwenang pernah mengungkap pada 2022 silam bahwa batalnya investasi di bidang industri otomotif ini lantaran ketidaksepakatan, setidaknya demikian menurut Menkom Marvest Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Mobil Klasik, Motor Kustom, dan Musik Keras di Cirebon
"Semua mau mendikte, mereka tidak bisa melakukan ini. Kita harus sama, negara ini bukan 'Banana Republic', ini adalah negara yang besar," tutur Luhut kala itu.
Fakta ngeri di balik sebutan "Banana Republic"
Istilah yang dipakai oleh Luhut rupanya bukan kata-kata acak yang tanpa makna.
Faktanya, "Banana Republic" sendiri merupakan salah satu bisnis yang berdarah, secara harfiah.
Jurnalis kawakan, Hohnny Harris, melalui kanal Youtubenya, sempat mengulas secara mendetail terkait hal ini.
Dalam video berjudul "How the US Stole Central America (With Bananas)", Harris memaparkan bahwa cara kerja dari bisnis ini adalah layaknya VOC, yakni dengan cara penjajahan untuk mengeruk sumber daya alam, dalam kasus di video tersebut adalah buah pisang, oleh United Fruit.
Berita Terkait
-
Mobil Klasik, Motor Kustom, dan Musik Keras di Cirebon
-
Ini Bahaya Memanaskan Mobil Terlalu Lama
-
5 Mobil Bekas Alternatif Toyota Avanza Baru: Lebih Bertenaga, Lebih Lega, Lebih Murah
-
Tak Lama Lagi, Mitsubishi Outlander Siap Hadir dengan Pembaruan yang Signifikan
-
Spion Mobil Kinclong Bebas Kerak? Coba 3 Tips Jitu Ini!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax
-
Terungkap! Arti Sebenarnya di Balik Kode KLX Kawasaki yang Melegenda
-
Toyota Tegaskan Sistem Otomatisasi Pabrik Tak Hapuskan Posisi Tenaga Kerja Manusia
-
Surat Kuasa STNK 5 Tahunan: Panduan Lengkap Plus Contoh yang Bisa Diedit!
-
Suzuki Masih Timbang-Timbang untuk Bawa Motor Listrik Ke Indonesia
-
Dari Debu Jadi Berlian! Perusahaan Vacuum Cleaner Ini Siap Goyang Dominasi Rolls-Royce
-
FIFGROUP Kian Lekat dengan Generasi Muda di IMOS 2025
-
Simulasi Kredit Kendaraan Syariah Pegadaian: Berapa Cicilan Yamaha Nmax Selama 2 Tahun?
-
5 Fakta Tesla Cybertruck Pelat 'Sakti' ZZH Ramaikan Fenomena 'Tot Tot Wuk Wuk'
-
Syarat dan Ketentuan Kredit Mobil Syariah di Pegadaian: Buat Pengusaha Mikro dan Karyawan