Suara.com - Skandal besar mengguncang dunia transportasi online. Dua pria di New York telah ditangkap karena menjalankan skema penipuan terhadap pelanggan Uber senilai $40 juta (sekitar 618 miliar rupiah).
Mereka menggunakan aplikasi-aplikasi ilegal untuk memanipulasi sistem Uber dan mengenakan tarif yang tidak adil kepada penumpang.
Para pelaku menjual ponsel yang telah dihack dan berisi aplikasi-aplikasi ilegal ini kepada lebih dari 800 pengemudi Uber.
Dengan bantuan aplikasi-aplikasi tersebut, pengemudi dapat memilih perjalanan yang paling menguntungkan dan memanipulasi lokasi mereka untuk memicu kenaikan tarif, menurut laporan dari Motor Biscuit.
Salah satu aplikasi yang digunakan disebut "Screwber," yang memungkinkan pengemudi mengetahui tujuan penumpang dan tarif sebelum menerima perjalanan.
Aplikasi lainnya, "Fake GPS," membantu pengemudi memalsukan lokasi mereka agar terlihat berada di area dengan permintaan tinggi, sehingga memicu kenaikan tarif.
Permintaan untuk aplikasi-aplikasi ini sangat tinggi, bahkan ada antrean panjang pengemudi yang ingin membeli ponsel yang telah dimodifikasi.
Skema ini tidak hanya merugikan penumpang, tetapi juga merugikan pengemudi yang bermain fair.
Kedua pelaku telah didakwa dan menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 20 tahun jika terbukti bersalah.
Baca Juga: Cara Hino Cetak Supir Truk Profesional Tekan Angka Kecelakaan di Jalan Raya
Sementara itu, Uber sedang bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi pengemudi yang terlibat dalam penipuan ini.
Skandal ini menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa teknologi dapat disalahgunakan untuk tujuan kriminal.
Uber dan regulator harus terus meningkatkan keamanan sistem mereka untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Kira-kira, akankah tren buruk ini bisa menular ke negara lain, seperti Indonesia misalnya?
Jangan lupa ikuti akun Instagram @suaraoto untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia otomotif!
Berita Terkait
-
Cara Hino Cetak Supir Truk Profesional Tekan Angka Kecelakaan di Jalan Raya
-
Bosch Indonesia Gratiskan 2.000 Wiper untuk Pengemudi Taksi Online
-
Sopir Taksi Online Iri Melihatnya, Toyota Agya Berubah Fungsi Di Tangan Tukang Bakso
-
Taksi Terbang Hyundai untuk IKN Akan Diuji di Samarinda Juli Mendatang, Bisa Muat 5 Penumpang
-
Ada yang Beda Jamaah Haji Tahun Ini, Arab Saudi Telah Siapkan Taksi Terbang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
-
Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
-
3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah