Suara.com - Semua teknologi yang bisa menurunkan emisi karbon harus diterapkan agar mempercepat pencapaian target pengurangan emisi sebesar 41 persen pada 2030, demikian dikatakan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam.
Lebih lanjut Bob mengatakan meski tidak menghapus emisi sepenuhnya, teknologi yang mampu menurunkan tingkat emisi perlu diprioritaskan dalam strategi transisi energi. Bob menilai, transisi energi tidak harus sepenuhnya berbasis pada energi bersih yang nol emisi.
"Sepanjang teknologi itu bisa menurunkan emisi - bukan menol-kan, tapi menurunkan - itu jauh lebih critical dan lebih penting," ujar Bob dalam diskusi yang digelar di kawasan Kebayoran, Jakarta, pekan ini.
Penggunaan gas misalnya, meski tidak nol emisi, tetapi mampu menurunkan emisi hingga 60 persen. Selain itu, penggunaan biomassa, meski menghasilkan karbon dan metan, tetap dapat berkontribusi dalam penurunan emisi yang signifikan.
"Tapi kalau itu bisa menurunkan emisi, kenapa kita enggak pakai kalau ternyata bisa menurunkan emisi. Jadi enggak usah semuanya itu harus net zero," ucapnya.
Bob menyebut terdapat sejumlah negara yang mengalami greenflation atau inflasi hijau. Dia mencontohkan Prancis, di mana 70 persen energinya bersumber dari nuklir, namun justru mengalami hambatan ekonomi akibat fokus terlalu tinggi pada industri hijau.
"Semuanya itu harus menggunakan industri hijau, yang malah akhirnya fireback terhadap ekonomi Prancis. Begitu juga Inggris karena Brexit itu menyebabkan ekonomi Inggris jadi tertinggal. Sehingga akhirnya Inggris merevisi lagi targetnya dari 2030 menjadi 2035," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Bob juga menekankan pentingnya Indonesia untuk mengambil manfaat dari transisi energi ini. Dia mencontohkan Brasil yang sukses memanfaatkan bioetanol sebagai sumber energi alternatif.
Menurut dia, kesuksesan Brasil ini bisa menjadi tolak ukur bagi Indonesia untuk memanfaatkan potensi bioetanol yang dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada penurunan emisi tetapi juga pada peningkatan ekonomi petani lokal.
Baca Juga: Intip Spesifikasi Toyota Alphard AD 1 JKW: Mobil Mewah untuk Pengantaran Jokowi Pulang ke Solo
Meski penggunaan bioetanol di Indonesia masih minim, namun potensinya sangat besar. Selain dari tebu, bioetanol juga bisa dihasilkan dari singkong dan jagung, yang telah diadopsi oleh beberapa negara lain dalam bentuk bahan bakar campuran E5 dan E10.
"Dan ini juga menurut saya salah satu program dari pemerintahan yang baru untuk mengembangkan etanol sebagai pilihan kedua dari biodiesel," pungkas dia.
Toyota akan menggelar seminar nasional di Universitas Indonesia pada 30 Oktober mendatang. Seminar tersebut merupakan upaya advokasi publik untuk mendukung dan mewujudkan cita-cita Pemerintah, mencapai target masa depan Indonesia “Bebas Emisi.”
Seminar nasional di UI tersebut merupakan rangkaian dari seminar nasional dalam rangka memperingati 50 Tahun keberadaan Toyota Indonesia, hingga menuju 50 tahun mendatang berkontribusi bagi industri otomotif nasional.
Sebelumnya, seminar serupa telah digelar di enam universitas, yaitu Universitas Diponegoro, Universitas Udayana, Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Gajah Mada.
Rangkaian seminar nasional ini mengangkat tema “100 Years of Indonesia Automotive Industry, Realizing Indonesia Net-Zero Emission.”
Berita Terkait
-
Daftar Harga Hilux Rangga, Punya 10 Pilihan Model dan 2 Pilihan Konversi
-
Daftar Mobil Warna Putih yang Menjadi Favorit Prabowo Subianto
-
Segini Konsumsi BBM Toyota Hilux Rangga Dibanding Kompetitor Di Kelasnya
-
Pertamina Siapkan Ekosistem Bioetanol, Kurangi Ketergantungan pada BBM Fosil
-
Mobil Bensin Tak Perlu Diganti! Bioetanol Jadi Kunci Menuju Transportasi Hijau
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Anti Ribet! 5 Rekomendasi Sepeda Listrik Terbaik untuk Belanja ke Pasar, Mulai Rp3 Jutaan
-
3 Beda Mendasar CVT vs AT untuk Atasi Kebingungan Calon Pembeli Mobil Matic
-
Daftar Komponen yang Wajib Diperiksa Sebelum Lakukan Perjalanan di Musim Hujan
-
Daftar Pajak Suzuki Ertiga Terlengkap November 2025, Lengkap dengan Cara Bayar via Online
-
7 Mobil Bekas 100 Jutaan Tahun Muda, Tangguh dan Mudah Perawatan
-
Skutik Premium Zontes 552 Datang, Bikin Pasar TMAX Goyang
-
Komitmen Mitsubishi Fuso Menciptakan Ekosistem Industri Mandiri di Indonesia
-
Chery Perluas Ekspansi di Indonesia dengan Peresmian Dealer Baru di Bintaro
-
6 Fakta BBM Bobibos yang Bikin Geger, Pertamina Sampai Buka Suara
-
Jangan Sampai Rugi! 3 Cara Aman Over Kredit Mobil Tanpa Terjerat Masalah Hukum