Mengisi coolant pada radiator. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Suara.com - Radiator adalah komponen vital dalam sistem pendinginan mesin mobil. Fungsinya menyerap panas berlebih dari mesin dan membuangnya agar mesin tidak overheat. Jika air radiator habis, kinerja mesin bisa terganggu bahkan rusak. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kondisi air radiator mobil Anda.
Tanda-Tanda Air Radiator Habis
- Suara Mesin Kasar: Ketika air radiator berkurang, suhu mesin meningkat, menyebabkan suara mesin menjadi kasar atau knocking.
- Performa Mesin Menurun: Mobil terasa kurang bertenaga saat diajak berakselerasi.
- AC Tidak Dingin: Sistem pendingin mobil juga dipengaruhi oleh suhu mesin. Jika air radiator habis, AC bisa menjadi kurang dingin.
- Mesin Overheat: Ini adalah tanda paling jelas. Jika suhu mesin terlalu panas, segera hentikan kendaraan dan periksa level air radiator.
- Lampu Indikator Menyala: Perhatikan lampu indikator suhu pada dashboard. Jika menyala, segera periksa kondisi air radiator.
Cara Mengisi Ulang Air Radiator
- Mesin Dingin: Pastikan mesin sudah benar-benar dingin sebelum membuka tutup radiator.
- Cek Level: Periksa level air radiator pada tangki reservoir.
- Gunakan Coolant: Jangan gunakan air biasa, gunakan coolant khusus radiator.
- Isi dengan Benar: Gunakan corong untuk menghindari tumpahan dan isi sesuai dengan batas yang ditentukan.
- Tutup Rapat: Pastikan tutup radiator terpasang dengan kencang.
Pentingnya Perawatan Radiator
Selain mengisi ulang air radiator secara berkala, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
- Periksa Selang Radiator: Pastikan selang tidak retak atau bocor.
- Bersihkan Radiator: Secara berkala, bersihkan radiator dari kotoran untuk menjaga efisiensi pendinginan.
- Ganti Coolant Secara Berkala: Ikuti jadwal penggantian coolant sesuai rekomendasi pabrikan.
Merawat radiator mobil adalah bagian penting dari perawatan kendaraan secara keseluruhan. Dengan menjaga level air radiator dan melakukan pemeriksaan rutin, Anda dapat mencegah overheating dan kerusakan pada mesin.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?