Suara.com - Dunia balap motor internasional pernah mengenal sosok Axel Pons, putra dari legenda balap MotoGP asal Spanyol Sito Pons, yang berkiprah selama satu dekade di kejuaraan Moto2.
Namun, siapa sangka pembalap yang pernah mencatatkan prestasi membanggakan di Grand Prix Italia Moto2 2016 dengan finish di posisi keenam ini, kini menjalani kehidupan yang berbanding 180 derajat dari masa lalunya.
Perjalanan Axel di dunia balap dimulai pada 2008 dan berlangsung hingga 2017, menandai era yang penuh dengan kecepatan, adrenalin, dan persaingan ketat di lintasan.
Sebagai putra dari Sito Pons, legenda balap yang kemudian mendirikan tim balapnya sendiri, Axel seolah telah ditakdirkan untuk mengikuti jejak sang ayah di dunia motorsport.
Namun, di tengah gemerlap dunia balap, Axel mulai merasakan kegelisahan spiritual yang menghantuinya.
"Pada titik tertentu, saya mulai mempertanyakan apa gunanya menjalani kehidupan yang begitu cepat," ungkapnya dalam sebuah wawancara dilansir dari Crash.
Pertanyaan eksistensial ini menjadi titik balik yang mengubah arah hidupnya secara drastis.
Kini, delapan tahun setelah meninggalkan arena balap, Axel Pons muncul dengan sosok yang sama sekali berbeda.
Dengan rambut gondrong dan tanpa alas kaki, ia menempuh perjalanan spiritual yang dimulai dari Spanyol hingga ke Pakistan.
Baca Juga: Jorge Martin Debut Pakai Motor RS-GP, Bagus tapi Masih Butuh Penyesuaian
Perjalanan yang ia mulai sekitar tiga tahun lalu ini dilakukannya dengan hanya membawa ransel dan tongkat, melepaskan segala atribut keduniawian yang pernah melekat padanya.
"Saya berasal dari Allah. Tapi saya lahir di Barcelona, Spanyol," demikian jawabnya ketika ditanya tentang asal-usulnya, menunjukkan transformasi spiritual yang mendalam dilansir dari Youtube Pakistan Tourism.
Perjalanan spiritualnya dimulai dengan keputusan untuk "berjalan ke arah timur, ke arah matahari" sekitar 15 bulan lalu.
Tanpa alas kaki selama enam tahun, Axel memilih untuk menjalani hidup dengan cara yang paling sederhana.
"Saya mulai berjalan lebih lambat, lebih lambat, lebih lambat, sampai sekarang di mana saya berjalan perlahan, perlahan, menghargai detail kehidupan," jelasnya.
Transformasi Axel Pons menjadi bukti bahwa kehidupan bisa membawa seseorang ke arah yang tak terduga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Pilih Hilux, Triton atau D-Max? Segini Harga Terbaru Mobil Double Cabin Bekas di Akhir 2025
-
Komunitas Motor Matic dapat Edukasi Pemilihan Pelumas yang Tepat dari Para Ahli
-
Galau Memilih Xenia vs Rocky? Mending Tengok Dulu Harga Mobil Daihatsu di Akhir 2025
-
Anak Muda Mending Agya atau Raize? Intip Dulu Harga Mobil Toyota Akhir Tahun 2025
-
Sobat Gaji UMR Merapat, Ini 5 Rekomendasi Mobil untuk Harian: Dari Opsi Aman hingga Brand Eropa
-
4 Model Honda Brio Bekas Budget Rp80 Jutaan, Ideal Jadi Mobil Pertama
-
5 Rekomendasi Mobil untuk Antar Jemput 3 Anak Sekolah: Cocok buat yang Nggak Neko-Neko
-
Kehadiran Veloz Hybrid Berikan 'Angin Segar' Bagi Auto2000
-
Deretan Fakta Biaya Charge Mobil Listrik di Rumah 2025 Lebih Hemat, Wuling Cuma Rp30 Ribuan
-
Pilihan Skuter Matik Anti Pegal untuk Liburan Akhir Tahun