Suara.com - Sebuah survei terbaru mengungkap tingkat penurunan daya tahan baterai mobil listrik dalam kurun waktu tujuh tahun. Hasilnya cukup mengejutkan, tetapi tidak seburuk yang mungkin dibayangkan banyak orang.
Dilansir dari UNILAD, studi itu dilakukan oleh Which?, sebuah lembaga riset independen, menemukan bahwa rata-rata kapasitas baterai mobil listrik hanya berkurang sekitar 7 persen dalam tujuh tahun pertama.
Sebagai gambaran, jika mobil listrik baru memiliki jarak tempuh 180 mil (sekitar 290 km), maka setelah tujuh tahun, jarak tempuhnya masih sekitar 167 mil (268 km).
Seberapa Besar Penurunan Daya Tahan Baterai?
- Mobil listrik yang dibeli 7 tahun lalu (2017-2018) masih memiliki 93% kapasitas baterai.
- Mobil yang dibeli 4-5 tahun lalu (2019-2020) masih bertahan di 96% kapasitas baterai.
- Mobil yang dibeli dalam 2-3 tahun terakhir (2021-2023) hanya mengalami penurunan sekitar 3%.
Menurut Which?, pemilik mobil listrik dengan pemakaian rata-rata 9.700 km per tahun mungkin akan mengalami degradasi baterai lebih cepat dibandingkan pengguna dengan jarak tempuh lebih sedikit.
Faktor yang Mempengaruhi Umur Baterai
Penurunan kapasitas baterai tidak hanya bergantung pada usia kendaraan, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
- Frekuensi pengisian daya – Semakin sering mengisi daya, semakin cepat degradasi terjadi.
- Suhu ekstrem – Baterai cenderung kehilangan hingga 40% daya dalam kondisi dingin dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengisi ulang.
- Jenis charger – Penggunaan fast charging yang terlalu sering dapat mempercepat degradasi.
Seberapa Besar Penurunan yang Harus Dikhawatirkan?
Which? menyoroti bahwa penurunan 30% kapasitas baterai dapat berdampak signifikan terhadap pengalaman berkendara. Dalam kondisi ini, pemilik kendaraan mungkin akan lebih sering mengalami gangguan dalam perjalanan akibat kebutuhan pengisian daya yang lebih sering.
Baca Juga: BYD Sealion 7 Rilis di IIMS 2025: Harga Setara 3 Avanza, After Salesnya Tak Main-main
Namun, kesimpulan dari survei ini cukup melegakan: meskipun degradasi baterai memang terjadi, penurunannya tidak separah yang dibayangkan dalam beberapa tahun pertama kepemilikan mobil listrik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
BYD Jual 25.000 Mobil di Indonesia, Kuasai Separuh Pasar Mobil Listrik
-
Berapa Harga Motor Matic Suzuki per Oktober 2025? Simak Daftar Lengkapnya
-
Geger Fenomena Vario Kolam di TikTok, Cuma Tren Sesaat Atau Seni Sejati?
-
Hitung-hitungan Punya Vario 125, dari Servis Sampai Pajak Tahunan
-
Apa Beda RON 90, 92, 95, 98 pada BBM? Kenali Biar Gak Bikin Mesin Kendaraan Rusak
-
Chery Pamer 'Rumah' Baru di Yogyakarta, Sinyal Kuat Siap Jegal Para Raksasa Jepang
-
Vision V Datang, Alphard dan V-Class Jadi Usang? Mercedes-Benz Rilis Standar Baru MPV Supermewah
-
Bingung Pilih Daihatsu? Ini Perbandingan Harga Rocky, Ayla, Sigra Lengkap dengan Unit Lain
-
Mobil Listrik SUV Ini Bisa Isi Daya Baterai 80 Persen dalam 22 Menit
-
Harga Terbaru Toyota Oktober 2025: Dari Innova Zenix hingga Alphard, Cek Disini!