Suara.com - Ssebuah studi terbaru menemukan bahwa debu yang dihasilkan oleh kampas rem lebih buruk bagi kesehatan Anda daripada asap knalpot.
Diterbitkan di Inggris pada Februari 2025, studi ini menganalisis dampak emisi non-knalpot seperti partikel jalan, partikel ban, dan partikel kampas rem pada paru-paru.
Dilansir dari The Drive, studi ini mencatat bahwa debu rem—zat hitam yang cenderung menumpuk di roda saat kampas aus—menyumbang hingga 55% emisi non-knalpot berdasarkan massa.
Masalahnya adalah debu tersebut tidak hanya berakhir di roda; tetapi juga mencemari air dan berakhir di udara.
Komposisi kimia debu ini bergantung pada jenis kampas rem, tetapi sering kali termasuk besi, tembaga, dan seng, serta berbagai abrasif, pelumas, dan serat penguat.
Studi ini mencatat bahwa tidak ada undang-undang yang mengatur apa yang dapat dan tidak dapat digunakan dalam kampas rem.
Bahaya Tembaga dalam Kampas Rem
Tembaga sangat bermasalah, dan agak ironisnya diperkenalkan dalam kampas rem untuk menggantikan asbes, kelompok mineral yang diketahui menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.
Tembaga sekarang sering ditemukan dalam kampas rem organik non-asbes (NAO), yang merupakan jenis kampas paling umum dipasang di Amerika Serikat, dan tidak jauh lebih baik untuk kesehatan Anda dibandingkan asbes.
Baca Juga: Perbedaan Varian AION V Exclusive dan Luxury, Mobil Listrik Dengan Jarak Tempuh 600 KM
Partikel halus yang dipancarkan kampas ini saat aus dikaitkan dengan penyakit seperti fibrosis paru, kanker, dan adenokarsinoma paru, menurut penelitian ini.
Regulasi dan Masa Depan
Memberlakukan mobil listrik, seperti yang dilakukan Uni Eropa, tidak akan menangani polusi yang disebabkan oleh kampas rem, itu mungkin sebenarnya membuatnya lebih buruk.
"Tren ini diprediksi akan meningkat seiring waktu, karena ada pergeseran menuju kendaraan listrik baterai yang lebih berat yang menghasilkan lebih banyak emisi non-knalpot dari gesekan ini," tulis studi tersebut.
Banyak EV dirancang untuk melambat menggunakan sistem pengereman regeneratif drivetrain, bukan rem hidrolik, tetapi itu tidak berarti kampas rem tidak pernah bersentuhan dengan rotor. Kendaraan yang lebih berat juga lebih sering menghabiskan ban.
Di Uni Eropa, regulasi emisi Euro 7 yang dijadwalkan mulai berlaku pada November 2026 akan membatasi jumlah partikel halus yang dapat dipancarkan oleh kampas rem.
Berita Terkait
-
Perbedaan Varian AION V Exclusive dan Luxury, Mobil Listrik Dengan Jarak Tempuh 600 KM
-
Manuver BYD Tak Terbendung, Siap Masuk Pasar Hatchback dengan Seal 6 GT
-
Mobil Listrik China Makin Murah dan Makin Canggih, Konsumen Malah Meradang, Kenapa?
-
Curi Perhatian di IIMS 2025, Ini Daftar Harga dan Spesifikasi 5 Jagoan Listrik BYD yang Siap Mengaspal
-
Bridgestone Pamerkan Keunggulan Turanza 6 yang Bisa Dipakai untuk Mobil Listrik
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan