Suara.com - Baterai solid-state telah menjadi garis depan pengembangan kendaraan listrik (EV), dan daftar perusahaan yang berlomba membawanya ke pasar semakin panjang setiap minggunya.
SAIC yang berbasis di Tiongkok mengklaim akan memproduksi massal baterai solid-state pada tahun 2026, sementara Nissan berharap mengalahkan Toyota dalam mencapai target ini, dan Honda telah beberapa kali mengatakan bahwa mereka hampir meluncurkan produksi.
Namun, BMW yang telah memulai pengembangan baterai solid-state beberapa tahun lalu mengklaim bahwa teknologi tersebut masih terlalu mahal untuk diproduksi massal, menurut laporan The Drive.
Sebagai gantinya, jajaran EV Neue Klasse yang akan datang akan menggunakan baterai lithium-ion yang ditingkatkan.
Fokus BMW pada Baterai Lithium-Ion
Martin Schuster, wakil presiden teknologi baterai generasi berikutnya di BMW, dalam wawancaranya mengatakan, "Kami bisa membuat solid-state sekarang, tetapi biaya dalam pengemasannya tidak masuk akal untuk dilakukan."
Dia menambahkan bahwa baterai solid-state tidak akan diperlukan selama sekitar delapan tahun ke depan.
Sebaliknya, BMW akan fokus pada peningkatan baterai lithium-ion yang saat ini memberi daya pada sebagian besar EV di jalanan.
"Hal yang paling penting adalah baterai lithium-ion: Itu belum selesai," tegas Schuster.
Baca Juga: Berapa Tekanan Udara pada Ban Mobil yang Tepat? Simak Panduannya
"Anda masih melihat peningkatan. Tidak ada satu-satunya baterai. Itu tidak akan datang. Tetapi, baterai lithium-ion, saat ini, dapat meningkat secara stabil."
Sementara Mercedes-Benz telah mulai menguji baterai solid-state yang mampu memberikan jangkauan 25% lebih banyak daripada baterai lithium-ion sebanding, BMW tetap optimis dengan pengembangan baterai lithium-ion mereka.
Schuster mengatakan, "Mereka berada dalam kisaran harga yang tidak kompetitif," mengacu pada baterai solid-state yang diuji oleh Mercedes.
"Itu fakta hari ini. Ketika kita melihatnya bersaing dengan lithium-ion, maka [kita akan mencatatnya]."
Berita Terkait
-
Berapa Tekanan Udara pada Ban Mobil yang Tepat? Simak Panduannya
-
Bukan Pemain Kelas Teri, Ini Perusahaan yang Diprediksi akan Selamatkan Nissan
-
Seganteng Land Cruiser, Lebih Murah dari Fortuner? Toyota Siapkan SUV Baru yang Bikin Penasaran
-
BYD Tebar Promo Pembelian Mobil Listrik di IIMS 2025, BYD Sealion 7 Masuk Daftar
-
ACC Gelar Pameran Mobil Regional Permudah Kepemilikan Kendaraan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?
-
Bak Bumi dan Langit, Adu Pajak Tahunan BYD Atto 1 vs Honda Brio Satya