Suara.com - Di tengah gegap gempita era digital, muncul kisah unik yang mengundang senyum sekaligus geleng kepala. Seorang tukang parkir—yang setiap hari berjibaku menata kendaraan demi kelancaran lalu lintas—malah harus berurusan dengan tilang elektronik. Ironis, bukan?
Bayangkan, pria yang biasanya membantu pengendara mencari tempat parkir justru terekam kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) sebagai pelanggar aturan.
Padahal, dia bukan pengemudi, apalagi pemilik kendaraan tersebut. Sistem canggih yang seharusnya jadi solusi, malah jadi sumber kebingungan.
Tanggal 14 April 2025 menjadi saksi sebuah kejadian unik yang membuat netizen terhibur sekaligus geleng-geleng kepala.
Bagaimana tidak? Sebuah video sederhana yang diunggah oleh akun Instagram @medsos_rame mendadak viral, memperlihatkan tukang parkir tengah sibuk menjalankan tugasnya—menggeser dan merapikan motor di sebuah area parkir yang tampak biasa saja.
Namun yang membuat geger bukanlah aksinya, melainkan hasil dari aksi tersebut. Tanpa mengenakan helm karena memang bukan sedang berkendara, sang tukang parkir justru kena tilang elektronik.
Kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) rupanya tak pandang bulu—siapa pun yang terekam tanpa helm di atas motor, langsung terdeteksi sebagai pelanggar.
"Viral seorang tukang parkir kena tilang elektronik gegara mindahin/merapikan motor di tempat parkir tidak memakai helm, netizen kasihan yang punya motor.!" tulis caption dari unggahan tersebut.
Layaknya sebuah drama modern, kasus ini memicu perdebatan seru di jagat maya. Di satu sudut ring, sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) berdiri tegak dengan segala kecanggihan dan ketegasannya. Di sudut lainnya, realitas lapangan yang kadang tak sejalan dengan kekakuan teknologi.
Baca Juga: Korban Nopol Palsu: Sisi Gelap Tilang Elektronik Bikin Pemilik Honda Brio Meradang
Yang membuat cerita ini semakin menarik, sang pemilik motor yang "diselamatkan" posisinya oleh tukang parkir malah harus menghadapi konsekuensi pemblokiran STNK. Bukankah ini seperti mendapat durian runtuh terbalik?
Untungnya, pihak kepolisian tidak tinggal diam. Mereka menyediakan jalur penyelesaian, mulai dari portal online hingga layanan tatap muka di kantor Samsat. Seolah menyadari bahwa tidak semua yang tertangkap kamera ETLE adalah "penjahat" sesungguhnya.
Para ahli dan komunitas tukang parkir pun angkat bicara, mengusulkan solusi kreatif seperti rompi khusus yang bisa dikenali sistem ETLE. Ide cemerlang ini bisa jadi jembatan antara kemajuan teknologi dan kearifan lokal.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa di balik gemerlap modernisasi, masih ada celah-celah yang perlu dijahit dengan kebijaksanaan. Mungkin inilah saatnya teknologi belajar untuk lebih 'memanusiawi', sementara kita semua belajar beradaptasi dengan perubahan zaman.
Namun, secanggih apa pun sebuah sistem, ia tetaplah alat. Di balik layar, dibutuhkan kebijaksanaan manusia agar teknologi benar-benar memberi manfaat maksimal. Karena pada dasarnya, aturan bukan hanya soal hitam dan putih, tapi juga tentang memahami konteks, situasi, dan sisi manusiawi dari setiap pelanggaran.
Bayangkan seseorang melanggar marka jalan karena harus menghindari kecelakaan, atau melaju pelan di jalur kosong karena membawa orang sakit. Dalam situasi seperti itu, apakah benar jika hanya angka dan sensor yang menentukan hukuman? Inilah alasan mengapa peran manusia tetap vital, bahkan di tengah gelombang otomatisasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
7 Cara Cuci Mobil yang Benar Setelah Terjang Banjir, Jangan Dinyalakan!
-
Hypercar Listrik Anyar, Tesla Roadster 2 Diprediksi Tawarkan 'Sensasi Terbang'
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas 7 Seater 20 Jutaan untuk Kendaraan Keluarga
-
Mungil bak Suzuki Karimun, Intip Pesona Mobil Baru BYD Racco
-
Daihatsu Bawa Jajaran Mobil Konsep Masa Depan di Japan Mobility Show 2025
-
5 Mobil Listrik Kecil untuk Antar Jemput Anak Sekolah, Ada Alphard Mini Versi Murah
-
Motor Bekas Harga di Bawah Rp10 Juta yang Masih Layak Pakai di 2025
-
Mending Honda BeAT atau Scoopy untuk Motor Pertama? Intip Spek, Harga, dan Pajaknya
-
Terpopuler: Besarnya Bunga China di Balik Utang Whoosh, Alternatif Mitsubishi Destinator 50 Jutaan
-
Desainer Daihatsu Beri Penjelasan Langsung Filosofi di Balik Pengembangan Rocky Hybrid