Suara.com - Tahun 2025 menjadi babak yang cukup pahit bagi salah satu pabrikan otomotif asal China di Indonesia, DFSK. Datang dengan harapan besar, teknologi mumpuni, dan harga yang kompetitif, mereka membayangkan bisa menggebrak pasar dan menyaingi raksasa-raksasa otomotif Jepang yang sudah lebih dulu mengakar.
Namun, realita tak semanis ekspektasi. Alih-alih menuai sukses, justru beberapa produk-produknya tak laku di pasaran.
Sang pendatang dari Negeri China tersebut harus mengalami nasib nahas. Bagai ksatria dengan pedang terhunus, mereka siap menghadirkan alternatif segar di tengah dominasi para raja otomotif yang telah mapan.
Senjata andalannya? Lini produk yang beragam dan teknologi mobil listrik melalui sub-brand Seres.
Dengan mengusung dua model andalan—Gelora EC36 minibus dan E502 EV B (4X2) A/T—pabrikan asal China ini berambisi besar untuk mengguncang pasar otomotif Tanah Air, khususnya di segmen mobil listrik dan niaga ringan. Namun, kenyataan ternyata jauh dari ekspektasi.
Data wholesales Gaikindo untuk kuartal pertama 2025—periode Januari hingga Maret—ibarat tamparan telak bagi DFSK. Alih-alih menjadi pionir dalam transformasi mobilitas ramah lingkungan, dua model andalannya justru tidak mencatat penjualan satu unit pun. Ya, nol unit. Angka yang membuat banyak orang mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya: apa yang sebenarnya terjadi?
Di tengah lesunya pasar dan tekanan dari berbagai sisi, harapan ternyata masih menyala. Gelora EC35, blind van andalan dari DFSK, justru menunjukkan performa yang mengejutkan. Layaknya oase di tengah gurun, kendaraan niaga ini hadir sebagai titik terang dalam perjalanan penuh tantangan.
Angka penjualannya pun berbicara lantang: dari hanya 13 unit di bulan Januari, naik menjadi 31 unit di Februari, dan melonjak tajam ke 52 unit pada Maret. Dalam waktu tiga bulan saja, total 96 unit terjual—sebuah lonjakan yang patut diacungi jempol di tengah kondisi pasar yang tidak mudah.
Kisah pahit DFSK di Indonesia menyimpan pelajaran penting bagi siapa pun yang ingin bermain di industri otomotif Tanah Air. Ternyata, menaklukkan pasar bukan cuma soal teknologi canggih atau harga miring. Lebih dari itu, ada "bumbu rahasia" yang tak bisa diabaikan.
Baca Juga: Mobil Listrik Seres E1 Debut di GIIAS 2023, Harganya Cuma Rp 189 Juta
Ada "resep rahasia" yang harus dipecahkan - memahami selera lokal, membangun kepercayaan konsumen, dan menciptakan ekosistem yang mendukung.
DFSK kini berada di titik krusial, seolah berdiri di persimpangan jalan yang menentukan masa depan. Di satu sisi, mereka bisa tetap bertahan dengan strategi lama yang pernah diandalkan. Namun di sisi lain, ada tantangan besar yang menanti—yakni berani berubah dan berinovasi demi menaklukkan pasar yang kian kompetitif. Satu hal yang tak bisa dipungkiri: pasar otomotif Indonesia bukanlah arena yang mudah. Bukan hanya soal kualitas produk, tapi juga soal kepercayaan konsumen, kedekatan emosional, dan layanan purna jual yang mumpuni.
Di tengah dominasi merek-merek besar yang sudah mengakar kuat, mampukah DFSK—sang naga dari China —mengibarkan bendera kebangkitan dan memperlihatkan tajinya? Semua mata kini tertuju pada langkah mereka selanjutnya. Apakah akan tumbang perlahan, atau justru bangkit dan memberi kejutan besar?
Yang pasti, kisah DFSK adalah pelajaran berharga bahwa bertahan hidup di industri otomotif bukan semata soal mesin dan desain. Ini adalah soal adaptasi, inovasi, dan keberanian untuk terus berubah mengikuti denyut kebutuhan pasar. Karena dalam dunia otomotif, yang lambat berinovasi akan segera tertinggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Profil Pembalap Kiandra Ramadhipa: Bocah Ajaib Indonesia yang Bikin Panggung Eropa Terpana
-
Jaecoo J5 EV Datang Menyapa Yogyakarta, Harga Bikin Kompetitor Meradang
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat