Suara.com - Semakin banyaknya merek mobil China yang menawarkan produk dengan harga murah di Indonesia menimbulkan anggapan bahwa mobil Jepang yang selama ini mendominasi pasar terlalu mahal.
Bahkan Harry Kamora selaku Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI) menjelaskan alasan mengapa mobil China jauh lebih murah dibanding mobil Jepang.
Padahal teknologi dan desain yang ditawarkan oleh mobil-mobil China juga tidak kalah dengan mobil-mobil Jepang.
"Dari dulu saya selalu ditanya, kok bisa China bikin mobil murah? Yang lain aja ngambil untung kegedean.Intinya, kita kalau lihat harga mobil murahnya China, kita lihat cara China bernegara dan berbangsa. Apa sih di China yang mahal? Nggak ada, tapi kualitas bagus. Itu yang harus kita pelajari," ujar Harry Kamora, Selasa (19/12/2023).
Hal senada pun sempat disampaikan CO-CEO PT Sokonindo Automobile (DFSK), Alexander Barus, seharusnya, mobil dengan fitur dan teknologi tersebut yang ada saat ini bisa dijual lebih murah dari sekarang.
"Terlalu lama konsumen di Indonesia membeli mobil yang terlalu tinggi (overprice)," kata pria yang akrab disapa Alex itu
Alex menambahkan, sudah saatnya sekarang ini memberikan harga yang masuk akal. DFSK pun diketahui berani membanderol produknya dengan harga lebih murah dibanding kompetitor di kelasnya, khususnya dari merek Jepang.
"Kami punya fitur banyak, dan juga teknologi yang canggih untuk mobil yang kami pasarkan," kata Alex.
Ambil contoh merek mobil China Chery Omoda 5 saat ini dibanderol mulai dari Rp334,8 juta. Harga tersebut lebih murah dibanding Toyota Yaris Cross yang harganya dimulai Rp351 juta.
Baca Juga: Harga Chery Omoda 5 GT Naik, Kini Hampir Tembus Rp 500 Juta
Berita Terkait
-
Chery Kucurkan Rp 250 Miliar untuk Produksi Mobil Listrik Omoda E5 di Indonesia
-
Chery Siap Pelajari Segmen Low MPV Demi Incar Posisi Lima Besar Mobil Terlaris
-
Chery Janjikan Indonesia Jadi Basis Produksi Setir Kanan untuk Ekspor
-
Apresiasi Produsen yang Bikin EV di Tanah Air, Menko Bidang Perekonomian Sebut Indonesia Siap ke Pasar Global
-
Mobil Listrik China Dinilai Jadi Ancaman Besar Bagi Produsen Mobil Barat
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?
-
Bak Bumi dan Langit, Adu Pajak Tahunan BYD Atto 1 vs Honda Brio Satya