Suara.com - Penjualan mobil di Indonesia selama Semester I 2025 terus anjlok dan Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono mengatakan kondisi pasar ini lebih parah dari era Covid-19 lalu.
Tri, yang ditemui di Palembang, Sumatra Selatan baru-baru ini mengatakan penjualan mobil anjlok hingga Juni 2025 dan diprediksi belum mencapai 400.000 unit - sementara Gaikindo menargetkan penjualan mobil tahun ini mencapai 850.000 unit.
Selain itu, hingga Juni para produsen otomotif juga belum melihat adanya tanda-tanda penjualan kendaraan roda empat Indonesia akan naik.
"Dalam sejarahnya kita industri otomotif, ini menjadi satu experience yang baru. Era Covid-19 pun bukan kayak begini," terang Tri dalam obrolan di sela-sela ajang Daihatsu Kumpul Sahabat 2025 di Palembang.
Ia mengatakan dengan penjualan selama setengah tahun yang baru mencapai sekitar 390.000 unit, maka target 850.000 unit hingga akhir tahun akan cukup sukar dicapai.
Adapun penjualan mobil pada tahun pertama wabah Covid-19, yakni 2020, turun hingga sekitar 500.000 unit. Tapi pada 2021, penjualan mobil nasional mencapai kurang lebih 863.000 unit.
Angka ini juga kemudian naik menjadi di atas 1 juta unit di 2022 dan 2023. Tetapi pada tahun lalu, penjualan mobil mulai merosot kembali ke angka 800.000an unit, tren yang terus berlangsung hingga paruh pertama 2025.
Lebih lanjut Tri mengatakan penjualan kondisi pasar otomotif Indonesia pada tahun ini lebih parah dari era Covid-19 bukan saja dari segi angka penjualan, tetapi juga soal kondisi yang tidak menentu.
"Kalau Covid-19 kan, ibaratnya semuanya tiarap. Kalau sekarang kan enggak tiarap. Tetapi kok enggak lari-lari gitu," jelas dia.
Baca Juga: Daihatsu Gran Max Modifikasi Gofar Hilman Akan Digratiskan
"Dengan kondisi seperti ini, kita dari bulan ke bulan masih tetap akan wait and see terus," lanjut dia.
Tri Mulyono kemudian menjelaskan, ia menduga kondisi pasar yang tidak menentu ini disebabkan antara lain oleh kondisi global yang juga kian tak menentu akibat konflik serta perang dagang yang dilancarkan Amerika Serikat.
"Dengan kondisi global, ini membuat orang yang meski memegang modal pun tidak yang serta-merta merealisasikan (pembelian mobil). Artinya dia masih berpikir lagi," beber Tri.
Selain itu ia juga tidak menafikan turunnya daya beli masyarakat Indonesia saat ini. Tri mencontohkan fenomena naiknya rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di lembaga pembiayaan.
Tri bercerita kini konsumen yang mengalami kesukaran dalam membayar cicilan adalah mereka yang tadinya dinilai tidak akan bermasalah, karena sudah mencicil selama 9 sampai 12 kali dengan mulus.
"Enggak, karena bukan masalah debitur baru. Debitur yang sudah sustainable, yang biasanya 9 bulan sudah lancar, pasti ke depannya lancar. Sekarang enggak," jelas Tri.
Berita Terkait
-
Optimistis Sambut 2025, MMKSI Targetkan 10% Pangsa Pasar
-
Gaikindo Akui Situasi Industri Otomotif Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja
-
Pasar Otomotif Indonesia Masih Lesu, Penjualan Mobil Turun 15 Persen
-
Penjualan Daihatsu Masih 'Tertolong' Sigra di Tengah Lesunya Industri Otomotif
-
Gaikindo Tolak Rencana Insentif Mobil Hidrogen: Jangan Lompat Terlalu Jauh!
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (BSPR): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
-
Dua Emiten Pemenang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Komdigi: Penawaran Capai Rp 400 Miliar
Terkini
-
Intip Skema Cicilan Wuling Darion EV dan PHEV di GJAW 2025
-
5 Motor Bebek untuk Keluarga, Tangguh dan Irit BBM Tak Kalah dari Matic
-
Pecinta QJMOTOR Pulau Dewata Sekarang Punya Wadah Baru
-
5 Mobil Sedan Bekas yang Kuat di Tanjakan dan Gesit di Jalanan untuk Harian
-
Ada Mitsubishi Destinator, MMKSI Optimis Capai Target 2.000 Unit Pemesan di GJAW 2025
-
Budget di Bawah 100 Juta Dapat Mobil MPV Apa? Ini 5 Rekomendasi Terbaik untuk Keluarga
-
5 Pilihan Moge Bekas Paling Murah yang Masih Layak Pakai di 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Sport Bekas di Bawah Rp100 Juta
-
3 Warna Mobil yang Bikin Harga Jual Anjlok, Nomor 2 dan 3 Paling Banyak Dipilih
-
3 Motor Listrik Murah Mirip Yamaha NMAX: Pas Di Kantong Cocok Buat Touring