Suara.com - Mobil modern makin dipenuhi fitur-fitur canggih yang bikin penggunanya merasa naik kendaraan masa depan.
Tapi tahukah kamu, beberapa fitur yang sering dipuja di Indonesia justru dianggap mengganggu atau bahkan tidak berguna oleh pengguna di luar negeri?
Dikutip dari Autoevolution, sebuah survei dari Tempcover yang melibatkan 2.000 pengemudi di Amerika dan Eropa mengungkap fakta menarik: banyak fitur mobil yang dianggap keren di Indonesia, ternyata bikin frustrasi di negara lain.
1. Lane Assist: Bikin Aman atau Malah Bikin Emosi?
Fitur lane assist atau bantuan menjaga lajur jadi fitur paling dibenci oleh 22% responden. Padahal di Indonesia, fitur ini sering dipromosikan sebagai teknologi keselamatan premium.
Masalahnya, sistem ini kadang terlalu sensitif dan bisa mengintervensi kemudi secara tiba-tiba, terutama di jalanan sempit atau saat berpindah jalur tanpa lampu sein.
2. Voice Recognition: Lebih Sering Gagal daripada Bantu
Fitur pengenalan suara, baik bawaan mobil maupun lewat Android Auto atau Apple CarPlay, menempati posisi kedua sebagai fitur paling menyebalkan.
Sebanyak 17% pengemudi mengeluhkan perintah suara yang sering gagal dipahami. Di Indonesia, fitur ini sering dianggap keren dan futuristik, padahal penggunaannya masih jauh dari kata praktis.
Baca Juga: 5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta yang Masih Layak Pakai 2025
Google dan Apple bahkan berencana mengganti sistem lama dengan AI generasi baru seperti Gemini dan Siri Next-Gen, karena versi sekarang dianggap "lebih banyak miss-nya daripada hit-nya."
3. Fitur Berlangganan: Bayar Lagi untuk Fitur yang Sudah Ada?
Di posisi ketiga, fitur berbasis langganan jadi sumber kekesalan. Banyak pabrikan kini menyematkan fitur seperti pemanas jok, navigasi, atau konektivitas premium yang hanya bisa diakses lewat biaya bulanan.
Di luar negeri, ini dianggap sebagai strategi "memeras" konsumen. Di Indonesia, tren ini belum terlalu masif, tapi mulai muncul di beberapa merek Eropa.
4. Auto Start/Stop: Hemat Bensin Tapi Bikin Risih
Fitur ini mematikan mesin saat mobil berhenti dan menyalakannya kembali saat pedal gas diinjak. Meski bisa menghemat BBM hingga 14%, banyak pengemudi merasa terganggu dengan sensasi mesin mati-nyala.
Bahkan EPA (Environmental Protection Agency) menyebut fitur ini sebagai "trofi partisipasi iklim" yang tidak terlalu berdampak.
5. Layar Sentuh: Modern Tapi Mengalihkan Fokus
Touchscreen di mobil memang terlihat modern, tapi 13% responden menganggapnya mengganggu. Pengemudi harus mengalihkan pandangan dari jalan ke layar, yang bisa meningkatkan risiko kecelakaan.
Di Indonesia, layar besar sering jadi daya tarik utama, padahal tombol fisik justru lebih aman dan intuitif.
Fitur Lama yang Dirindukan
Menariknya, banyak pengemudi luar negeri justru merindukan fitur-fitur lama seperti rem tangan manual, tombol fisik, dan ban cadangan full-size.
Fitur-fitur ini dianggap lebih praktis dan bisa diandalkan, terutama saat kondisi darurat.
Teknologi mobil memang terus berkembang, tapi tidak semua fitur cocok untuk semua orang. Di Indonesia, fitur-fitur seperti lane assist, voice command, dan layar sentuh sering jadi bahan promosi.
Tapi di luar negeri, fitur-fitur ini justru dikritik karena dianggap tidak efisien atau bahkan berbahaya.
Jadi, sebelum tergoda beli mobil karena fitur-fitur "wah", ada baiknya kita cek dulu: apakah fitur itu benar-benar berguna, atau cuma gimmick yang bikin repot?
Berita Terkait
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta yang Masih Layak Pakai 2025
-
Rp80 Juta Cukup buat Beli Xenia Tahun Berapa? Tetap Untung dengan Budget Minim
-
Cari Mobil Bekas Lapang Selain Suzuki APV? Ini 4 Alternatif MPV Boxy yang Wajib Dilirik
-
Cara Jitu Bikin Hape Samsung Tetap Aman dari Tangan Jahil
-
Punya Uang Rp 50 Juta Bisa Beli Mobil Apa? Ini 4 Mobil Bekas Keren Bergaya Anak Muda!
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
5 Motor Kopling Murah di Bawah Rp5 Jutaan: Performa Nggak Murahan, Bisa Jadi Pusat Perhatian
-
Intip Motor Kawasaki Segagah Harley-Davidson, Harga Mirip ZX-25R
-
Bajaj Beberkan Strategi Selamatkan KTM: Produksi Eropa Sudah Mati
-
Pria Punya Selera! Begini Isi Garasi Duo Calon Kapolri Suyudi Ario Seto dan Dedi Prasetyo
-
Toyota Buang Gengsi? Gandeng Huawei dan Xiaomi Lahirkan Mobil Listrik Secanggih Ini
-
Jangan Tertipu Stiker! Ternyata Ini Beda Jeroan Honda Beat FI vs eSP, Awas Salah Pilih!
-
Bongkar Varian Toyota Innova Zenix 2025: Dari yang Paling Murah Sampai Paling Mahal, Pilih Mana?
-
Bukan Kaleng-Kaleng! Honda ADV160 Patut Waspada, Matic Adventure Rp 20 Jutaan Punya Fitur Sultan
-
5 Mobil Bekas Teririt September 2025 Lengkap dengan Taksiran Pajak plus Konsumsi BBM
-
5 Mobil Bekas Awet untuk Harian: Harga Lebih Murah dari Kawasaki KLX150 plus Tips Pilih Unit Sehat