Suara.com - Mesin diesel yang dulu sempat berjaya sebagai pilihan utama kendaraan efisien, kini dipastikan tidak lagi menjadi masa depan otomotif.
Pada tahun 2000 hingga awal 2010, mobil bermesin diesel sempat mendominasi pasar global. Saat itu, mesin ini dianggap mampu menekan biaya bahan bakar sekaligus mengurangi polusi. Namun, skandal emisi global yang dikenal dengan sebutan Dieselgate pada tahun 2015 mengubah segalanya.
Melansir Carbuzz, skandal yang melibatkan Volkswagen (VW) dan sejumlah pabrikan lain terbukti menggunakan perangkat ilegal untuk menipu uji emisi. Hasil investigasi menunjukkan bahwa kendaraan diesel menghasilkan polutan nitrogen oksida (NOx) hingga 40 kali lipat lebih tinggi dari standar yang diizinkan.
Skandal tersebut menimbulkan kerugian finansial miliaran dolar bagi industri otomotif. Tak hanya itu, kasus ini juga menghancurkan citra diesel sebagai kendaraan ramah lingkungan yang selama itu dipromosikan.
Dampaknya, sejumlah kota besar di Eropa seperti Paris, Madrid, dan Brussels mulai melarang mobil diesel masuk ke zona rendah emisi. Di Amerika Serikat, pilihan mobil penumpang bermesin diesel juga hampir punah yang membuat penjualannya ikut merosot tajam.
Namun, dampak ini menjadi sejalan dengan arah kebijakan banyak negara yang sekarang mulai mendorong penggunaan kendaraan elektrifikasi. Saat ini, tren beralih pada kendaraan hybrid dan listrik penuh.
Sejumlah produsen besar kini lebih fokus mengembangkan mobil hybrid dan listrik daripada mempertahankan mesin diesel. Toyota misalnya, secara bertahap menghentikan varian diesel pada beberapa model populernya dan menggantinya dengan opsi hybrid.
Meski begitu, mesin diesel belum benar-benar hilang. Pada kendaraan komersial berat seperti bus, truk, dan alat berat lainnya, diesel masih dipertahankan karena menawarkan torsi besar dan daya jelajah tinggi. Namun para analis menegaskan bahwa untuk mobil penumpang, era turbodiesel telah berakhir dan kemungkinan besar tidak akan kembali.
Dengan perkembangan teknologi baterai yang semakin pesat serta persaingan antar pabrikan dalam mengembangkan kendaraan elektrifikasi, masa depan industri otomotif diprediksi akan sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik. Sehingga, kondisi ini menandai berakhirnya dominasi mesin diesel yang sempat bertahan selama puluhan tahun.
Baca Juga: Garansi Mobil Baru Toyota Bisa Hangus, Jangan Sepelekan Servis 1.000 KM Pertama
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
4 Mobil Bekas Irit Cuma Rp60 Jutaan Buat Liburan Akhir Tahun, Ideal untuk Keluarga Kecil
-
Lebih dari Sekadar Moge, Ini 7 Senjata Rahasia Honda Africa Twin Terbaru 2025
-
7 Fakta Istimewa Polytron FOX 350, Motor Listrik Cerdas Harga Subsidi Cocok untuk Pemula
-
Jangan Coba-coba Copot Pelat Nomor, Polisi Punya Trik Baru di Operasi Zebra dan Dendanya Buat Nyesek
-
Pajak Mobil Avanza Berapa? Intip Estimasi di November 2025
-
Terpopuler: Mobil Pelat RI 33 Ikut Macet-macetan, 7 Alternatif Honda WR-V Terbaik
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga yang Bisa Buat Kondangan Ramai-ramai
-
Motor Listrik Polytron FOX 350 Resmi Meluncur, Mulai Rp 15 Jutaan
-
5 Mobil Bekas dengan Ground Clearance Tinggi, Cocok untuk Medan Berat
-
Hal Sepele yang Sering Diabaikan saat Memilih Mobil Bekas Sebagai Mobil Pertama