Otomotif / Motor
Rabu, 24 September 2025 | 12:58 WIB
Ilustasi SIM (Suara x Gemini)
Baca 10 detik
  • Sindikat SIM palsu via medsos terbongkar, tarifnya mulai Rp650 ribu.
  • Pembuatan SIM baru yang sah wajib datang langsung ke Satpas.
  • Kenali perbedaan SIM asli dan palsu dari material hingga barcode.

Suara.com - Zaman sekarang, apa-apa maunya serba instan dan online, termasuk urusan bikin Surat Izin Mengemudi (SIM).

Tapi, jangan sampai kemudahan ini malah jadi bumerang yang bikin pusing tujuh keliling. Bukannya dapat SIM asli, yang ada malah uang melayang dan dapat kartu palsu.

Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan dengan terungkapnya sindikat pembuat SIM palsu yang beroperasi secara online.

Mereka menawarkan jasa "tembak" SIM dari jarak jauh, menyasar siapa saja yang malas atau tidak punya waktu untuk ikut prosedur resmi.

Tawaran menggiurkan ini jelas jadi jebakan batman bagi banyak orang. Cukup kirim foto dan data diri via media sosial, SIM palsu pun jadi dan siap dikirim ke alamat Anda.

Namun, Polresta Yogyakarta berhasil mengendus praktik lancung ini dan membongkar kedok mereka.

Hal ini menjadi pengingat keras bagi kita semua: tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan SIM yang sah.

Fakta-Fakta Menarik di Balik Sindikat SIM Palsu yang Bikin Geleng-Geleng Kepala

Ilustrasi SIM di Indonesia. [Ist]

Terungkapnya kasus ini membeberkan beberapa fakta yang cukup mengejutkan. Ini bukan sekadar penipuan receh, tapi sudah menjadi bisnis gelap yang terorganisir.

Baca Juga: Era Baru Konektivitas, Kenapa eSIM Jadi Pilihan Cerdas untuk Anda?

  • Tarif "Nembak" yang Bikin Kantong Jebol:

Jangan kira harganya murah. Sindikat ini mematok harga mulai dari Rp650.000 hingga Rp1,5 juta untuk SIM B1 Umum.

Harga yang jauh lebih mahal dari biaya resmi, namun tetap banyak yang tergiur karena iming-iming kemudahan.

  • Menyasar Korban di Luar Pulau:

Para pelaku ini cerdik. Mereka sengaja menargetkan warga di luar Jawa yang butuh SIM cepat untuk syarat kerja.

Keterbatasan jarak dan informasi menjadi celah empuk bagi mereka untuk melancarkan aksinya.

  • Produksi Massal dan Berpindah-pindah:

Untuk mengelabui petugas, komplotan ini memproduksi SIM palsu di hotel-hotel dan berpindah lokasi setiap dua minggu.

Dalam sehari, mereka bisa mencetak hingga 15 SIM palsu.

  • Promosi Lewat Media Sosial:

Sama seperti bisnis modern lainnya, mereka memanfaatkan kekuatan media sosial untuk menjajakan jasa ilegalnya.

Patroli siber yang dilakukan pihak kepolisian akhirnya berhasil membongkar praktik ini.

Imbauan Tegas dari Kepolisian: Jangan Terkecoh!

Kasatlantas Polresta Yogyakarta, AKP Alvian Hidayat, memberikan peringatan keras kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa pembuatan SIM yang sah tidak bisa dilakukan dari jarak jauh.

"Kami mengimbau jika masyarakat menerima tawaran pembuatan SIM melalui jarak jauh (medsos) kami pastikan kemungkinan tidak beres (palsu)," ujar AKP Alvian Hidayat.

Pihak kepolisian juga menjelaskan beberapa perbedaan mendasar antara SIM asli dan palsu yang bisa dikenali dengan mudah:

  • Material dan Hologram: Bahan PVC dan hologram pada SIM asli memiliki standar khusus yang berbeda dengan yang palsu.
  • Kamera Khusus: Proses foto untuk SIM asli menggunakan kamera khusus di Satpas, bukan sekadar foto dari ponsel.
  • Barcode Rahasia: Barcode pada SIM asli hanya bisa dipindai dengan alat khusus milik Korlantas Polri.

Ingat, membuat SIM baru harus datang langsung ke Satpas (Satuan Penyelenggara Administrasi SIM) terdekat.

Proses online hanya berlaku untuk perpanjangan, bukan pembuatan baru. Jangan pertaruhkan keselamatan dan legalitas Anda di jalan hanya demi kepraktisan sesaat.

Load More