Otomotif / Motor
Rabu, 24 September 2025 | 14:44 WIB
Logo motor Kawasaki. (Pexels/Alex Hoces)
Baca 10 detik
  • Kolaborasi Strategis – Kawasaki bekerja sama dengan Dronamics untuk mengembangkan mesin piston aero baru bagi pesawat nirawak Black Swan.
  • Performa Black Swan – UAV ini mampu angkut 350 kg sejauh 2.500 km, 80% lebih cepat, 50% lebih murah, dan 60% lebih rendah emisi dibanding moda lain.
  • Langkah Besar Kawasaki – Setelah pengalaman di proyek VoltAero, kini Kawasaki serius masuk sektor dirgantara dengan fokus pada mesin UAV ramah lingkungan.

Suara.com - Selama ini Kawasaki identik dengan motor sport bertenaga besar seperti Ninja H2 atau ZX-10R. Namun, pabrikan asal Jepang itu ternyata punya ambisi lebih luas.

Terbaru, Kawasaki Motors resmi mengumumkan kerja sama strategis dengan Dronamics, perusahaan kargo drone asal Eropa, untuk mengembangkan mesin piston aero baru yang akan dipakai di pesawat drone nirawak Black Swan.

Menurut informasi yang telah dirangkum oleh Suara.com dari Visordown, kerja sama ini disebut sebagai kolaborasi jangka panjang.

Kawasaki akan terlibat penuh mulai dari tahap riset dan pengembangan, integrasi mesin, hingga uji terbang dan validasi di pesawat kargo nirawak Black Swan.

Proyek ini menandai langkah serius Kawasaki dalam memperluas bisnisnya ke sektor dirgantara, bukan hanya roda dua.

Hiroshi Tomomori, Managing Executive Officer Kawasaki Motors, menyebut kerja sama ini sebagai tonggak penting.

"Dengan menggabungkan pengalaman panjang kami dalam pengembangan mesin dengan teknologi UAV dari Dronamics, kami ingin menghadirkan sistem propulsi yang mendefinisikan ulang performa dan keberlanjutan di dunia penerbangan nirawak maupun aviasi umum," ujarnya.

Kapasitas Angkut dan Efisiensi Black Swan

Black Swan sendiri adalah pesawat nirawak andalan Dronamics. UAV ini mampu mengangkut 350 kg kargo sejauh 2.500 km.

Baca Juga: Akan Dipakai di Moto3? Intip Spesifikasi dan Harga Motor Yamaha R7

Menurut rilis resmi Kawasaki, performa tersebut 80 persen lebih cepat, 50 persen lebih murah, dan hingga 60 persen lebih rendah emisi dibanding moda transportasi alternatif.

Dengan kemampuan itu, Black Swan diproyeksikan menjadi solusi logistik masa depan, terutama untuk pengiriman jarak menengah yang membutuhkan kecepatan dan efisiensi.

Dronamics dengan pesawat nirawak bermesin Kawasaki. (Dronamics)

Bukan Pertama Kali Kawasaki Terjun ke Udara

Meski terdengar mengejutkan, ini bukan kali pertama Kawasaki terlibat dalam proyek penerbangan. Sebelumnya, mesin supercharged dari Kawasaki H2 SX pernah dipasangkan ke pesawat hibrida buatan VoltAero asal Prancis.

Proyek tersebut membuktikan bahwa mesin motor Kawasaki bisa diadaptasi untuk kebutuhan penerbangan modern.

Kini, dengan fokus pada mesin piston khusus untuk UAV, Kawasaki menunjukkan keseriusannya dalam memperluas portofolio teknologi, sekaligus mendukung tren transportasi ramah lingkungan.

Fungsi Lebih dari Sekadar Kargo

Kawasaki H2 SX edisi sebelum uji coba bersama radar Bosch. Sebagai ilustrasi [Kawasaki].

Selain untuk pengiriman barang, Black Swan juga dirancang untuk misi kemanusiaan. UAV ini bisa digunakan dalam bantuan bencana, suplai darurat, pemadaman kebakaran, hingga misi perlindungan sipil.

Dengan kemampuan terbang jarak jauh tanpa pilot, pesawat ini bisa menjangkau area berbahaya atau sulit diakses dengan cepat.

Langkah Kawasaki masuk ke dunia mesin pesawat nirawak lewat kolaborasi dengan Dronamics menegaskan bahwa mereka bukan sekadar produsen motor.

Dengan pengalaman panjang di bidang mesin dan inovasi teknologi, Kawasaki kini siap bersaing di sektor dirgantara.

Jika proyek ini sukses, bukan tidak mungkin nama Kawasaki akan dikenal bukan hanya di lintasan balap motor, tapi juga di langit, sebagai pemasok mesin UAV yang efisien, bertenaga, dan ramah lingkungan.

Load More