- Malaysia siapkan subsidi Rp 15 jutaan bagi warga yang rela "pensiunkan" mobil uzur.
- Langkah ini diambil demi menekan angka kecelakaan fatal akibat kendaraan tak layak jalan.
- Indonesia masih sebatas wacana, belum ada program serupa untuk peremajaan mobil pribadi.
Suara.com - Pernahkah Anda membayangkan mobil tua kesayangan yang lebih sering 'ngambek' di bengkel bisa ditukar dengan uang tunai senilai puluhan juta untuk DP mobil baru?
Di Malaysia, khayalan ini selangkah lagi jadi kenyataan. Sebuah gebrakan radikal disiapkan, mengubah rongsokan menjadi cuan.
Pemerintah Negeri Jiran tengah menggodok program "pensiun massal" untuk mobil-mobil berusia di atas 20 tahun.
Bukan sekadar imbauan, tapi iming-iming subsidi yang menggiurkan.
Ini adalah langkah berani yang dipicu oleh serangkaian tragedi di jalan raya, sebuah sinyal bahwa keselamatan jauh lebih berharga daripada nostalgia.
'Uang Pensiun' untuk Sang Besi Tua
Gagasan utamanya simpel: menyingkirkan potensi bahaya dari jalanan. Mobil yang sudah melewati dua dekade dianggap bom waktu.
Mesin, sasis, hingga sistem pengereman tak lagi bisa diandalkan sepenuhnya, menjadikannya risiko bagi pengemudi dan pengguna jalan lain.
Sebagai gantinya, pemerintah menawarkan "pesangon" yang menarik:
Baca Juga: 4 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Jiwa Muda Dinamis, Gak Malu-maluin buat Nongkrong
- Dana Segar: Insentif tunai sekitar 4.000 ringgit (sekitar Rp 15,7 juta) siap dikucurkan bagi pemilik yang merelakan mobil tuanya.
- Syarat Usia: Hanya mobil dengan "KTP" berusia 20 tahun lebih yang bisa ikut program ini.
- Bonus Nasionalis: Dana tersebut diarahkan untuk pembelian mobil baru merek kebanggaan mereka, Proton atau Perodua.
Ini bukan sekadar program bagi-bagi duit, melainkan strategi cerdas untuk menekan angka kecelakaan sekaligus mendongkrak industri otomotif lokal.
Bagaimana dengan di Indonesia? Sebuah Ironi di Jalanan
Saat Malaysia bergerak progresif dengan solusi konkret, Indonesia tampaknya masih terjebak dalam pusaran wacana.
Wacana program peremajaan kendaraan atau scrappage policy memang sudah lama bergulir, namun tak kunjung menemukan titik terang untuk kendaraan pribadi.
Perbedaannya pun terlihat sangat kontras jika dibedah lebih dalam.
Fokus utama Malaysia adalah keselamatan jiwa, sebuah respons langsung terhadap rentetan kecelakaan fatal. Sementara di Indonesia, diskusi mengenai kendaraan tua lebih sering berpusat pada isu emisi dan polusi udara, terutama di kota-kota besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Honda Verza Sampai Mio M3: 5 Motor Bekas Terbaik di Bawah Rp 10 Juta yang Jarang Rewel
-
5 Rekomendasi Ban Mobil Budget Pekerja Gaji UMR, Tetap Aman Tanpa Boros
-
4 Tips Jitu Pilih Mobil Keluarga Irit BBM dan Minim Perawatan
-
Insentif Industri Otomotif? Menperin Agus Bilang Oke, Menko Airlangga: Enggak Perlu!
-
NMAX dan PCX Waspada, Skutik Premium untuk Kaum Mendang-mending yang Ingin Fitur Sultan Harga Teman
-
Terpopuler: Pria Ngaku Bawa Mobil Barang Bukti saat Ditagih Debt Collector, Harga GSX-R150 Bekas
-
5 Pilihan Mobil Menteri Harga Karyawan, Tampil Mewah dengan Harga Murah Cocok untuk Gaji UMR
-
Lebih Murah dari Beat! Motor Bekas Suzuki GSX-R150 Harganya Berapa?
-
8 Tips Merawat Motor saat Musim Hujan, Cegah Mogok dan Karatan
-
5 Mobil Keluarga 1500cc Suspensi Empuk, Harga Mulai dari Rp60 Jutaan