Otomotif / Mobil
Senin, 13 Oktober 2025 | 19:38 WIB
Mitsubishi Outlander PHEV [Mitsubishi]

Suara.com - Dalam ekosistem kendaraan listrik (EV) global, terdapat tiga standar konektor fast charging utama: CCS (Combined Charging System) yang dominan di Eropa dan Amerika (sebelum adopsi NACS), NACS (North American Charging Standard) yang dipopulerkan Tesla, dan CHAdeMO yang berasal dari Jepang.

Meskipun banyak produsen global kini beralih ke CCS atau NACS, beberapa model andalan dari pabrikan Jepang, terutama yang lebih dulu masuk ke pasar, masih setia menggunakan standar CHAdeMO untuk pengisian cepat Direct Current (DC).

Standar CHAdeMO dikenal karena kemampuan pengisian cepatnya yang stabil, mampu mengisi daya baterai hingga 80% dalam waktu sekitar 30-40 menit.

Konektor ini memiliki desain bulat besar dan banyak digunakan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia, khususnya pada SPKLU generasi awal dan yang memiliki opsi multi-standard.

Berikut adalah profil mobil-mobil listrik populer yang masih mengandalkan konektor CHAdeMO, menjadikannya unik di tengah dominasi CCS di pasar EV Indonesia:

1. Nissan Leaf

Nissan Leaf adalah salah satu ikon kendaraan listrik pertama yang sukses secara global dan menjadi duta utama standar CHAdeMO.

Dikenal sebagai salah satu mobil listrik terlaris di dunia, Nissan Leaf adalah perintis di segmen EV yang terjangkau.

Konektor: Model ini secara khusus menggunakan konektor CHAdeMO untuk DC fast charging. Kehadiran port CHAdeMO pada Leaf menjadikannya model kunci dalam ekosistem pengisian cepat berbasis standar Jepang.

Baca Juga: 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan

Signifikansi: Di Indonesia, Leaf menjadi salah satu mobil listrik yang mulai banyak digunakan, dan ketersediaan port CHAdeMO di beberapa SPKLU di Tanah Air sebagian besar ditujukan untuk mengakomodasi model ini.

2. Mitsubishi Outlander PHEV

Berbeda dari Leaf yang murni listrik, Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) menawarkan fleksibilitas karena mengombinasikan mesin bensin dengan motor listrik.

Mobil ini adalah SUV plug-in hybrid yang menawarkan jarak tempuh listrik terbatas, namun didukung mesin bensin untuk perjalanan jauh.

Konektor: Meskipun merupakan mobil hibrida, Outlander PHEV juga dilengkapi dengan soket pengisian daya CHAdeMO. Ini memungkinkan pengguna untuk mengisi ulang baterai secara cepat menggunakan infrastruktur DC fast charging di luar rumah, sebuah fitur yang tidak umum ditemukan pada kebanyakan mobil plug-in hybrid lainnya.

Fokus: Model ini menarik bagi konsumen yang ingin merasakan manfaat pengisian cepat EV tanpa sepenuhnya meninggalkan rasa aman dari mesin konvensional.

Load More