Otomotif / Mobil
Senin, 27 Oktober 2025 | 13:24 WIB
Fasilitas Pabrik Produksi Daihatsu di Kyoto, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta).
Baca 10 detik
  • Pabrik Daihatsu di Kyoto Salah Satu Manufaktur dengan Inovasi Terbaik
  • Rahasia di Balik Produksi Mobil Daihatsu dan Toyota di Pabrik Daihatsu, Kyoto.
  • Mengintip Kecanggihan Pabrik Produksi Mobil Daihatsu

Suara.com - Tim Suara.com berkesempatan mengunjungi salah satu fasilitas produksi andalan Daihatsu di Jepang, Kyoto Oyamazaki Plant, pada 27 Oktober 2025. Kunjungan ini membuka wawasan lebih dekat mengenai inovasi manufaktur yang menjadi tulang punggung produksi mobil Daihatsu dan grup Toyota secara global.

Daihatsu Motor Co., Ltd. memiliki lima pabrik di Jepang dengan total kapasitas produksi mencapai 940 ribu unit per tahun. Kyoto Oyamazaki Plant, yang berdiri di atas lahan seluas 16 hektar, menyumbang sekitar 24% dari total kapasitas tersebut, dengan kemampuan produksi hingga 230.000 unit per tahun atau kurang dari 1 menit per unit.

"Pabrik ini merupakan salah satu pabrik dengan inovasi manufaktur terbaik bagi grup Daihatsu di Jepang," ungkap perwakilan Daihatsu.

Pabrik yang telah beroperasi sejak 1973 ini telah memproduksi lebih dari 6,8 juta unit mobil. Uniknya, pabrik ini dulunya juga memproduksi Daihatsu Midget, atau yang akrab disebut 'Bemo' di Indonesia, kendaraan roda tiga legendaris dengan nilai sejarah penting.

Fasilitas Pabrik Produksi Daihatsu di Kyoto, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta).

Saat ini, fasilitas ini memproduksi dua model, yaitu Daihatsu Thor dan model kolaborasinya Toyota Roomy serta Subaru Justy, serta kendaraan komersial Toyota Probox.

Transformasi Menuju Manufaktur Modern

Pada tahun 2022, pabrik Kyoto mengalami pembaruan signifikan untuk meningkatkan daya saing manufaktur, proses produksi yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan produktivitas dan kenyamanan bagi karyawan. Konsep SSC (Simple, Slim, dan Compact) menjadi landasan fundamental, memungkinkan sistem produksi yang sangat fleksibel, efisien, dan ringkas.

"Konsep SSC juga menjadi landasan fundamental bagi manufaktur Daihatsu karena selain dapat melakukan optimalisasi hardware yang dapat terus dikembangkan secara berkala juga membuat jalur komunikasi antar karyawan menjadi lebih lancar dan intens," jelas Daihatsu.

Fasilitas Pabrik Produksi Daihatsu di Kyoto, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta).

Pabrik ini juga berkomitmen terhadap netralitas karbon. Pemanfaatan bangunan bertingkat, implementasi teknologi pengecatan baru (paint shop) dengan daur ulang AC menggunakan dry booth, dan penggunaan energi panel surya, mampu menurunkan emisi CO sebesar 42% dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga: 5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan untuk Partner Harian dan Mudik dengan Gaya Sporty

Dari sisi produktivitas, Daihatsu mendesain pabrik ini lebih ramah karyawan. Proses pengecatan yang sebelumnya manual kini digantikan robot, dan area kerja yang membutuhkan banyak gerakan telah disinkronkan agar lebih efisien. Di area assembly, kursi akses disediakan untuk mengurangi beban kerja operator.

"Daihatsu juga terus mendorong pemanfaatan digitalisasi di pabrik dengan bantuan AI (Artificial Intelligence)," tambah mereka, dengan target sistem kontrol otomatis dan pemeliharaan prediktif.

Sebagai "mother plant" bagi PT Astra Daihatsu Motor di Karawang Assembly Plant 2, inovasi dan konsep SSC dari Kyoto telah diadaptasi ke Indonesia.

Fasilitas Pabrik Produksi Daihatsu di Kyoto, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta).

Dari Press Shop, Welding, Painting, Assembly, hingga Inspection, setiap tahapan produksi diawasi ketat dengan teknologi terkini untuk memastikan kualitas global untuk produk-produk Daihatsu. Teknologi ruang cat hemat energi dan sistem pemantauan otomatis, memastikan hasil pengecatan rapi sekaligus mengurangi emisi CO secara signifikan.

Secara global, volume produksi Daihatsu mencapai lebih dari 2 juta unit pada tahun fiskal 2022, mencakup pabrik di Jepang, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan fasilitas milik Toyota di luar negeri.

Load More