Otomotif / Motor
Selasa, 18 November 2025 | 17:11 WIB
Instagram

Suara.com - Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan nama Bobibos baru saja ditemukan oleh seorang sosok anak dari dalam negeri, yaitu Ikhlas Thamrin. BBM yang dikembangkan di Bogor ini diklaim memiliki tingkat Research Octane Number (RON) mendekati 98 dan ramah lingkungan.

Bobibos sendiri merupakan akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia.Sejauh ini, ada dua jenis Bobibos yang sudah diperkenalkan ke publik, yakni bensin dan solar.

Ikhlas Thamrin selaku founder Bobibos menyebutkan bahwa inovasi ini berawal dari keresahan akan tingginya ketergantungan bangsa ini terhadap energi impor.

“Setelah lebih dari 10 tahun riset mandiri akhirnya kami menghadirkan bahan bakar yang murah, aman, dan beremisi rendah,” ujarnya dalam peluncuran Bobibos di Bumi Sultan Jonggol, Bogor.

Disebut ramah lingkungan, Bobibos memang terbuat dari bahan baku jerami, limbah pertanian yang umum digunakan sebagai pakan ternak. Tak lupa, Bobibos juga telah melalui tahap uji sertifikasi dari lembaga resmi di bawah naungan Kementerian ESDM.

Profil dan Rekam Jejak Penemu Bobibos

M. Ikhlas Thamrin adalah alumnus Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2001, yang akhirnya menuntaskan studinya dan memperoleh gelar Sarjana Hukum pada 2025.

Semasa berkuliah, ia pernah turun langsung ke Jakarta untuk mengikuti aksi penolakan kenaikan harga BBM. Setelah lulus, ia mulai merenungkan kontribusi apa yang bisa ia berikan terkait persoalan energi di Indonesia.

“Saya ingat betul pernah ikut aksi menolak kenaikan harga BBM di Jakarta. Namun, setelah wisuda saya mulai bertanya pada diri sendiri, apa langkah nyata yang bisa saya lakukan untuk memberikan solusi energi,” kata M. Ikhlas Thamrin, dikutip dari laman UNS pada Kamis (14/11).

Baca Juga: Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM

Dari kegelisahan itu, tumbuh ketertarikannya pada pengembangan energi terbarukan. Menurutnya, harga energi di Indonesia cukup tinggi, rentan terhadap kelangkaan, dan sebagian besar masih tidak ramah lingkungan.

Dorongan tersebut membuatnya mulai melakukan riset bersama tim sejak 2007. Upaya tersebut akhirnya berbuah pada berdirinya PT Baterai Freeneg Generasi pada 2015.

Perusahaan itu bergerak di bidang penyediaan baterai listrik berbasis teknologi freeneg. Kantornya berlokasi di Jalan Raya Kartasura Km. 08, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dari hasil penelitian yang dijalankan selama bertahun-tahun, Ikhlas dan tim menghadirkan inovasi berupa listrik berbasis pulsa. Mereka mengembangkan produk seperti kompor dan motor pulsa yang menggunakan sistem token.

Melalui teknologi ini, pengguna dapat menyalakan kompor maupun motor dengan pulsa token, tanpa perlu mengisi daya di stasiun pengisian listrik umum ketika baterai habis. Inovasi ini juga telah memperoleh paten dari International Certificate Testing Technology (ICTT).

Kompor dan motor pulsa tersebut menjadi langkah awal menuju terciptanya ekosistem energi listrik di Indonesia pada 2030.

Load More