-
Gaikindo membuka peluang uji coba BBM baru bernama Bobibos, meski belum mengetahui detail produknya.
-
Bobibos diklaim sebagai bahan bakar dari tanaman lokal dengan RON mendekati 98 dan performa lebih baik dari solar biasa.
-
BBM ini telah melalui uji sertifikasi Kementerian ESDM dan siap dikembangkan lewat kerja sama lintas sektor
Suara.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) membuka peluang kerja sama untuk melakukan uji coba bahan bakar minyak jenis solar baru, Bobibos.
Sekretaris Gaikindo, Kukuh Kumara menyatakan, akan mempersilahkan anggota asosiasi untuk melakukan uji coba terhadap BBM baru itu.
"Oh, kami membuka (diri melakukan uji coba). Alternatif, kenapa enggak?," kata Kukuh kepada wartawan di Kampus UI Salemba, Jakarta pada Jumat (7/11/2025).
Namun, diakuinya belum mengetahui secara pasti bagaimana detail Bobibos.
Sejauh ini juga belum ada komunikasi antara Gaikindo dengan perusahaan pengembangnya.
Kukuh mengaku baru mengetahui Bobibos dari media.
"Saya enggak tahu detailnya, cuma saya memang juga ikut baca," ujarnya.
Dia pun menyebut untuk memastikan bagaimana detail dari BBM baru itu, harus lewat pengujian dari lemabaga negara terkait sebagai regulator.
"Dalam hal ini paling enggak saringan pertamanya adalah pemerintah dalam hal ini bisa diuji di Lemigas, apa benar seperti itu klaimnya," kata Kukuh.
Baca Juga: Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
Untuk diketahui, Bobibos adalah singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!.
Founder Bobibos, M Ikhlas Thamrin menyebut, BBM jenis barunya itu berasal tanaman yang mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di lahan persawahan.
"Bobibos bukan hanya energi, tapi juga harapan. Kita ingin sawah tidak hanya menumbuhkan pangan, tetapi juga energi," kata Ikhlas dalam keterangan tertulis seperti dikutip, Kamis (6/11/2025).
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa bahan bakar Bobibos memiliki RON (Research Octane Number) mendekati 98, dengan performa yang mampu menempuh jarak lebih jauh dibandingkan bahan bakar solar konvensional.
Bobibos pun disebut telah melalui tahap uji sertifikasi dari lembaga resmi di bawah Kementerian ESDM, dan siap dikembangkan lebih luas melalui kerja sama lintas sektor.
Berita Terkait
-
Inti Solar Kembangkan Teknologi Kontrol Suhu Air Rumah dari Smartphone
-
Menteri Bahlil Temui Perusahaan Solar PV di Tiongkok demi Kejar Realisasi PLTS 100 GW
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
-
Siap-siap! Bahan Bakar B50 Siap Dipakai 2026
-
Rojali dan Rohana Ada di GIIAS 2025, Bukti Daya Beli Lagi Berat Tapi Mimpi Orang RI Bagus!
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
Harga Emas Antam Naik ke Rp2.589.000 per Gram pada Jumat Ini
-
Ekonomi Global Bakal Melambat di 2026, Bagaimana Kondisi Indonesia?
-
OJK Optimis Kondisi Perbankan Indonesia Meningkat di Tahun 2026
-
Berkah Libur Panjang, Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia Tembus Rp3,98 Triliun
-
SIG dan Agrinas Bakal Garap Pembangunan Koperasi Merah Putih
-
2.263 Pinjol Ilegal Dibasmi! Ini Modus Penagihan Baru Debt Collector yang Harus Anda Waspadai
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran