Otomotif / Mobil
Selasa, 02 Desember 2025 | 11:30 WIB
4 Langkah Penyelamat "Nyawa" Mobil Saat Banjir, Jangan Asal Starter atau Dompet Jebol! (Pexels/Sveta K)
Baca 10 detik
  • 4 langkah krusial selamatkan mobil saat banjir, cegah water hammer, dan tips klaim asuransi anti-tolak.
  • Bahaya menyalakan mesin saat terendam air yang bisa bikin dompet jebol ratusan juta.
  • Panduan darurat cabut aki dan cek oli "susu" pasca banjir surut.

Suara.com - Cuaca ekstrem yang melanda Aceh hingga Sumatera Utara belakangan ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pemilik mobil di Indonesia.

Jangan sampai rasa panik berujung kerugian ratusan juta rupiah hanya karena salah langkah saat air mulai naik menggenangi garasi Anda.

Simak panduan darurat berikut ini agar mesin mobil selamat dari kerusakan fatal dan klaim asuransi Anda tidak melayang sia-sia.

Panic Buying? No, Panic Saving!

Beredarnya video viral kendaraan yang hanyut atau terendam hingga atap di media sosial tentu memicu kekhawatiran kita semua.

Masalah klasik perumahan di area cekungan membuat risiko mobil menjadi "korban" banjir semakin besar.

Sayangnya, dalam kondisi darurat, banyak pemilik mobil yang justru melakukan blunder fatal yang memperparah kerusakan.

Mengacu pada pedoman keselamatan dari Asuransi Astra, berikut adalah protokol wajib yang harus Anda lakukan:

1. Evakuasi atau "Sumbat" Knalpot

Baca Juga: 5 Ban Mobil Ring 15 untuk Honda Brio yang Anti Licin dan Grip Maksimal

Langkah pertama dan paling logis adalah segera memindahkan mobil ke dataran yang lebih tinggi saat air baru mulai menggenang.

Namun, jika akses jalan sudah tertutup air, jangan memaksakan diri menerobos banjir yang dalam.

Opsi darurat yang bisa dilakukan adalah menutup lubang knalpot dengan rapat.

Tindakan preventif ini bertujuan mencegah air masuk ke ruang mesin yang bisa merusak komponen internal vital.

2. Cabut "Nyawa" Kelistrikan

ilustrasi aki mobil (freepik)

Sebelum air semakin tinggi dan menyentuh kap mesin, segera buka kap dan amankan sektor kelistrikan.

Cabut segera kabel negatif pada aki mobil Anda untuk memutus aliran listrik total.

Kabel ini biasanya ditandai dengan warna hitam atau memiliki simbol minus (-) yang mudah dikenali.

Langkah sederhana ini adalah cara paling ampuh mencegah korsleting listrik (short circuit) yang bisa menghanguskan ECU (Electronic Control Unit).

Ingat, biaya penggantian ECU dan kabel bodi bisa sangat menguras tabungan jika terjadi korsleting.

3. Waspada Oli "Susu Coklat"

Setelah banjir surut, jangan buru-buru merasa lega sebelum melakukan inspeksi mesin.

Cek kondisi oli mesin melalui dipstick dan perhatikan warnanya dengan seksama.

Jika warna oli berubah menjadi putih keruh atau seperti susu coklat, itu tandanya air sudah menyusup ke dalam mesin.

Jangan ambil risiko, tangki oli harus segera dikuras total dan diganti di bengkel resmi.

Residu air yang tertinggal di dalam mesin adalah musuh utama yang bisa menyebabkan korosi jangka panjang.

4. Dosa Besar: Menyalakan Mesin Basah

Ilustrasi mesin mobil - Jasa Inspeksi Mobil Bekas Medan dan Tarifnya (Unsplash)

Ini adalah kesalahan paling fatal yang sering dilakukan pengemudi: langsung menstarter mobil begitu air surut.

Jangan sekali-kali menyalakan mesin jika mobil Anda baru saja terendam banjir, sekecil apapun itu.

Memaksa mesin menyala saat ada air di ruang bakar akan memicu Water Hammer.

Kondisi ini bisa menyebabkan stang piston bengkok atau blok mesin pecah seketika.

Solusi paling bijak dan aman adalah memanggil layanan derek (towing) untuk membawa mobil ke bengkel terpercaya.

Segera hubungi pihak asuransi sebelum melakukan tindakan perbaikan apa pun agar proses klaim berjalan mulus tanpa hambatan.

Load More