Suara.com - "Istirahatlah Kata-Kata", film tentang penyair Wiji Thukul tayang pertama kali secara internasional pada 9 Agustus 11.00 WIB pagi waktu Swiss berkompetisi pada sesi Cineasti del Presente. Di depan 500 orang lebih, film besutan sutradara Yosep Anggi Noen itu mendapat tepuk tangan panjang setelah pemutaran berakhir.
Sebelum film dimulai, Carlo Chatrian, Director artistik Locarno International Film Festival memberikan pengantar bahwa "Istirahatlah Kata-Kata" adalah film dari Indonesia, tentang seorang aktivis, pembuat puisi yang juga sekaligus ayah yang punya peran penting dalam perkembangan demokrasi di Indonesia.
“Saya sangat senang karena yang membawa kisah ini adalah sutradara yang 4 tahun lalu membawa film panjang pertamanya ke Locarno. Tahun ini dia kembali dengan film keduanya,” kata dia.
Abduh Aziz, direktur Produksi Film Negara yang mendampingi Yosep Anggi Noen, Yulia Evina Bhara (Produser), Marissa Anita (pemain Sipon) ke Locarno mengatakan, PFN memiliki andil penayangan di Indonesia kepada publik luas. Pemutaran di Locarno International Film Festival, membutikan Indonesia kaya akan cerita kemanusiaan yang bisa dikembangkan oleh para pembuat film lainnya.
"Film ini harus tayang di bioskop Indonesia," ujar Abduh.
Dalam sesi tanya jawab, sang suutradara menyampaikan Wiji Thukul merupakan satu dari pejuang demokrasi yang membuatnya terketuk membuat film.
"Tanpa terbukanya ruang demokrasi pada tahun 1998 di Indonesia, mustahil bagi saya untuk bisa dapat memperlihatkan film ini kepada Anda semua. Di dalam film ini, saya memberikan ruang untuk puisi-puisi Wiji Thukul bisa terdengar lagi. Saya juga ingin menunjukkan perjalanan hidup seorang sastrawan yang mendiami hidup dan kata-kata,” katanya.
"Kami datang ke Locarno didampingi oleh Institusi negara yaitu Direktur PFN dan Perwakilan dari Kemdikbud, ini dukungan yang penting dan kami yakin bahwa akhir tahun 2016 nanti film Iini dapat kami perlihatkan kepada masyarakat Indonesia di bioskop seluruh Indonesia," ujarnya lagi.
Marisa Anita, pemeran Sipon, Istri Wiji Thukul mengatakan bahwa film ini adalah suara Wiji Thukul. "Dengan film ini semoga generasi kami juga bisa mendengar suara Wiji melalui puisi-puisinya.”
Selain Abduh Aziz, Direktur PFN, turut mendampingi berangkatnya delegasi "Istirahatlah Kata-Kata" adalah Ahmad Mahendra, Kasubdit Program Evaluasi dan Dokumentasi Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kemdikbud RI.
Film Istirahatlah Kata-Kata adalah produksi kolaborasi bersama Muara Foundation, Partisipasi Indonesia, KawanKawan Film dan LimaEnam Films. Mari kita saksikan film ini di bioskop Indonesia pada akhir tahun 2016.
Tag
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence