Suara.com - Memanasnya 'pemikiran ekstrem' di berbagai dunia menjadi bahan perbincangan yang cukup alot dalam kongres Konghucu ke-3 yang digelar di kawasan Bandengan, Jakarta Utara.
Hal itu diungkap Uung Sendana, Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN).
“Sekarang ini pemikiran dunia yang ekstrem sedang sangat berkembang. Lihat saja di negeri ini banyak orang yang saling mencerca, mencela. Dan ini dibahas tuntas oleh kami. Yang ingin membawa perdamaian di seluruh negeri,” ujar Uung Sendana di Jakarta, Rabu (18/10/2017), seperti dalam rilis yang diterima Suara.com.
Dalam kongres Konghucu ke-3 ini, MATAKIN mengundang ahli-ahli agama Konghucu dari 18 negara. Yang akan mencari solusi untuk hidup berketahanan dan saling menghormati.
“Sebelumnya kami mengadakan dialog dengan agama Islam dan Konghucu. Tentunya dengan tema kesejahteraan dan perdamaian.Hari ini kami konsentrasi untuk menyumbangkan pikiran untuk dunia menuju perdamaian,”ujarnya.
Sementara itu, Alim sugiantoro peserta perwakilan dari Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, merasa bangga Konghucu yang baru didukung negara Indonesia bisa dipercaya oleh penganut agama Konghucu sedunia.
“Negara indonesia yang telah dipercaya dunia patut dibanggakan karena kemajemukan dan bisa bersatu padu. Maka negara lain ikut merumuskan kedamaian dunia lewat ajaran Konghucu . Dan yang terpenting semua menuju saling menghormati dan menghargai tentang perbedaan agama untuk menuju keadilan kemakmuran negara dan rakyatnya,” jelasnya.
Alim menambahkan, dialog lintas agama memang perlu dilakukan untuk menjaga perdamaian.
“Karena dengan seringnya berdiskusi dan bertemu, mungkin masalah bisa kecil. Sepertu kasus patung dewa di Tuban, itu sebenarnya tidak ada masalah apa-apa tapi jadi ramai,” katanya.
Lanjut pria yang juga produser film dan pengembang perumahan rakyat ini, sebaiknya tidak ada selisih paham dalam hal agama.
“Indonesia harus ada kesatuan Bhineka Tunggal ika, agar tidak ada selisih pendapat. Sebab, jika tidak ada selisih pendapat maka kita akan bisa lebih maju,” ungkapnya.
Alim berharap, ada sekolahan Konghucu di Indonesia. “Karena di sini kurang (sekolah), tidak ada perwakilan dari Konghucu di Departemen agama yang pandai. Padahal ajaran Konghucu itu mengedepankan budi pekerti sama seperti dengan P4,” jelasnya.
Kongres yang mengusung tema "Melalui Konghucu untuk Menuju Kedamaian Dunia" itu dihadiri pakar agama Konghucu dari 18 negara.
Diantaranya yang hadir adaalah tokoh Konghucu dari Amerika Serikat, Costarika, Australia, Inggris, Italia, Jerman, Mesir, Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia serta Brunei Darussalam.
Pada pembukaan yang digelar Senin (16/10), hadir Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Din Sjamsudin dan Yeny Wahid.
Tag
Berita Terkait
-
Eks Menko Ekuin Meninggal Dunia, Agama Kwik Kian Gie dan Benang Merah Prinsip Hidupnya
-
Rampung Juli 2025, Indonesia Bakal Punya Sekolah Tinggi Ilmu Konghucu Negeri Pertama
-
Buka Munas Majelis Tinggi Konghucu, Ganjar Tekankan Toleransi dan Keberagaman Indonesia
-
Melihat Indahnya Bulan Purnama saat Mooncake Festival di China
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence