Suara.com - Perhelatan Jogja Fashion Week 2021 sukses digelar di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta, Sabtu (27/11/2021). Salah satu yang mencuri perhatian di ajang tersebut adalah koleksi dari Zelmira, brand fashion dari SMK NU Banat, Kudus, Jawa Tengah.
Zelmira juga muncul atau lahir pertama kali di ajang Jogja Fashion Week 2021 ini. Kreasi para siswi SMK salah satu sekolah binaan Djarum Foundation ini pun banyak mendapat pujian dari berbagai kalangan.
Di Jogja Fashion Week 2021, Zelmira mengusung tradisi Luwur. Luwur sendiri adalah tradisi turun-temurun di Kudus yang merujuk pada sebuah kegiatan tahunan membuka dan mengganti kain kelambu pembungkus nisan dan cungkup makam Sunan Kudus.
Biasanya, prosesi tersebut dilakukan setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa-jasa yang telah dilakukan Sunan Kudus bagi penduduk sekitar.
Kemudian, empat siswi SMK NU Banat kelas XII jurusan Tata Busana; Najla Mufida Azmi, Munira, Fathin Naziha, dan Dewi Rosita Alamanda menerjemahkan tradisi Luwur ini dalam delapan looks formal dan kasual dalam konsep ready to wear, yang dipamerkan dalam Jogja Fashion Week 2021.
Menariknya, Najla dkk hanya memiliki waktu 14 hari dalam meracik ide, menciptakan sketsa desain, serta membuat motif sendiri pada kain yang akan dipakai hingga pakaian tersebut siap dipamerkan di Jogja Fashion Week 2021.
"Seluruh motif yang ada pada kain di koleksi terbaru ini, kami yang buat, bukan dari kain yang sudah ada lalu kami jahit. Tapi kami ciptakan dan kami cetak sendiri dengan tujuan agar motif dan desain dari pakaian tersebut lebih menyatu dan berkelas," kata Najla Mufida Azmi.
Karya dari Zelmira pun mendapat banyak pujian. Bagi desainer Phillip Iswardono, apa yang ditampilkan oleh Zelmira merupakan sinyal positif bahwa karya-karya anak SMK tidak dapat dipandang sebelah mata.
"Saya cukup terkejut melihat bahwa karya-karya yang ditampilkan ini merupakan hasil karya anak SMK. Hal ini menunjukkan bahwa metode pendidikan di sekolah tersebut sangat bagus sehingga bisa mendorong para anak didik menghasilkan karya yang dari sisi kualitas tidak kalah dibandingkan para profesional," ujar Phillip usai acara.
Baca Juga: Pemkab Semarang Kebut Pemberian Vaksin Dosis Kedua
Phillip juga memuji kemampuan Zelmira memadukan unsur tradisional dengan konsep ready to wear. Karena ia mengakui, hal tersebut bukan sesuatu yang mudah untuk dikerjakan.
"Memadukan unsur etnik dan tradisi dengan konsep ready to wear ini mudah tapi sulit. Mudahnya, kita punya banyak referensi seperti yang dilakukan Zelmira dengan mengeksplorasi tradisi Kudus. Sulitnya adalah mengubah hal tersebut menjadi berselera global, ini yang ditampilkan Zelmira dalam eksibisi JFW 2021," ucap Phillip.
Sementara itu, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma menuturkan kreasi-kreasi yang lahir dari para siswi SMK NU Banat ini merupakan hasil dari metode project based learning atau pembelajaran berbasis proyek yang diadopsi pihak sekolah kepada para siswinya.
Dengan metode ini, para siswa di SMK mampu menghasilkan sebuah produk berkualitas melalui pembelajaran di sekolah yang sudah setara dengan industri. Mereka tidak hanya bisa menghasilkan produk yang berkualitas tetapi harus bisa menghasilkan produk yang bisa dan mampu bersaing di pasar.
"Untuk bisa mencapai sebuah produk yang berkualitas para siswa tidak bisa hanya dengan bekal hard skills saja, mereka juga harus memiliki keterampilan lunak (soft skills) yang tinggi. Proses pembuatan koleksi selalu melibatkan banyak siswa dengan keahlihan yang beragam dan memiliki tenggat waktu yang ketat sehingga para siswa harus bisa berkomunikasi dan berkolaborasi supaya bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu untuk membuat sebuah koleksi baru juga dibutuhkan cara berpikir yang kreatif agar bisa memberikan warna baru pada setiap koleksi," imbuh Galuh.
Berita Terkait
-
Jogja Fashion Week 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan Parade Desainer Ternama Salah Satunya Ivan Gunawan
-
PBSI Gelar Festival SenengMinton, Cetak Bibit Emas Bulu Tangkis Sejak Dini
-
Kudus Asik Bangun Kesadaran Pengelolaan Sampah Berkelanjutan dari Rumah, Apa Strateginya?
-
Bukan Sembarang Bakar, Insinerator Modern Bantu Desa di Kudus Atasi Sampah Residu
-
PASI Gelar Kejuaraan Atletik Pelajar di Kudus, Pertandingkan 15 Nomor
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence