Suara.com - Untuk mendukung peningkatan efisiensi dan akurasi proses analisis kredit, PEFINDO Biro Kredit IdScore meluncurkan produk terbarunya yang diberi label IdIncome Estimation.
Produk ini merupakan upaya PEFINDO Biro Kredit IdScore melengkapi alat analisis kredit serta memberikan nilai tambah atas produk credit score dan laporan kredit yang selama ini sudah digunakan secara luas di Indonesia.
IdIncome Estimation berisi prediksi penghasilan debitur untuk mengukur kemampuan atau kapasitas debitur yang dihasilkan melalui teknologi data analytics dengan memanfaatkan basis data riwayat kredit debitur sehingga dapat digunakan sebagai salah satu rujukan lembaga jasa keuangan untuk mempertajam analisa kredit yang objektif.
Penghasilan debitur yang merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kredit kini dapat diprediksi secara objektif dengan memanfaatkan laporan kredit historis sebagai basis data.
Baca Juga: Viral, Kesal Menagih Hutang, Perempuan Ini Bakar Dupa di Rumah Penghutang Sampai Ribut
Sejalan dengan itu, lembaga jasa keuangan pun berpeluang meningkatkan approval rate dengan kualitas portofolio kredit yang terjaga.
“Kehadiran produk ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi proses dan approval rate kredit dengan risiko terukur. Produk ini digunakan untuk mengukur kemampuan atau kapasitas calon debitur guna melengkapi produk untuk menilai karakter calon debitur yang sudah ada selama ini” ungkap Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdScore pada peluncuran produk tersebut di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam menerima pengajuan kredit, lembaga jasa keuangan biasanya mensyaratkan calon debitur untuk menyerahkan bukti penghasilan yang valid serta melakukan survei langsung guna memastikan kesesuaian profil calon debitur dengan kemampuan membayar cicilannya.
Penggunaan produk ini banyak manfaatnya baik bagi lembaga jasa keuangan maupun calon debitur.
“Prediksi penghasilan calon debitur dapat dibandingkan dengan data penghasilan yang diserahkan untuk diuji kesesuaiannya. Produk ini juga dapat meningkatkan akurasi dalam mengukur tingkat kolektibilitas debitur,” tambah Abimanyu.
Baca Juga: Tahun Depan, Pengajuan Persetujuan Kredit BTN Bisa Sehari
Bagi calon debitur, manfaatnya juga bisa dirasakan apabila lembaga jasa keuangan tidak mensyaratkan penyerahan data penghasilan, sehingga proses pengajuan kredit bisa lebih mudah dan singkat. Lebih dari itu, peluang memperoleh kredit juga lebih besar sejalan dengan peningkatan efisiensi dan approval rate di sisi lembaga jasa keuangan.
“Kami terus mendorong lembaga jasa keuangan untuk memastikan terjaganya kualitas portofolio kredit guna mendukung pertumbuhan usaha yang sehat dan meningkatkan akses layanan jasa keuangan bagi masyarakat luas,” demikian Abimanyu menutup keterangannya.
baca juga
-
>
Debitur Pembiayaan yang Nunggak Bisa Hindari Eksekusi Jaminan Jika Lakukan Hal Ini
-
>
Satgas BLBI Sita 49 Aset Tanah Milik Pengemplang Dana
-
>
Mahfud MD Tegaskan Tak Hanya Tommy Soeharto yang Dipanggil soal Kasus BLBI
Komentar
Berita Terkait
-
Bank Jateng Gandeng KPK Tagih Kredit Macet dari Debitur Nakal
-
Satgas BLBI Rancang Pidana Menjerat Debitur Jika Tak Lunasi Utang Pada 2022
-
Obligor dan Debitur Ogah Akui Punya Utang, Satgas BLBI Siap Seret ke Jalur Hukum
terpopuler
-
Beredar Video Tukang Tahu Lagi Istirahat, Publik Temukan Kejanggalan Gegara Lihat Benda Ini
-
Viral Hijab Pesilat Indonesia Lepas Saat Tanding di SEA Games, Reaksi Lawan Bikin Warganet Terenyuh: Muslimah Sejati!
-
Alasan Nania Yusuf Kembali Memeluk Agama Islam Karena Ingin Mendoakan Sang Ibu
-
Diduga Stres dan Susah Tidur, Pria Ini Minum Antimo 3 Butir, Aksinya Viral di Instagram
-
Ketua Umum Demokrat AHY Dapat Ancaman, Polisi Akan Jaga Ketat Perjalanan ke Kota Makassar