Suara.com - Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN KLHK) per 2021, ada 2,3 juta ton limbah tekstil. Angka itu setara dengan 12 persen dari limbah rumah tangga yang dihasilkan setiap tahunnya.
Sebagai negara penghasil kain batik, tidak menutup kemungkinan, limbah kain batik pun termasuk ke dalam 2,3 juta ton limbah tekstil tersebut. Hal ini pun turut menjadi perhatian pendiri PART, brand lokal baru yang hadir dengan konsep sustainable fashion dengan memanfaatkan limbah kain batik.
Sebagai bagian dari Nona Rara, PART nantinya akan memanfaatkan kain perca dari Nona Rara untuk menghasilkan koleksi baju kekinian yang sesuai dengan gaya anak muda.
"Sebagai produsen baju batik, setiap harinya ada puluhan karung kain limbah produksi dihasilkan. Tentunya ini menjadi salah satu concern saya dan tim setiap hari. Karena di setiap milimeter dari kain tersebut ada keringat dan jerih pengrajin yang bersusah payah melestarikan batik," ujar Pipiet Noorastuti, Pendiri Nona Rara dan juga PART, Jumat (30/9/2022).
Pipiet menambahkan, "Kami berupaya berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang ramah lingkungan. Pemanfaatan kain perca pada brand PART ini sebagai salah satu langkah kami dalam meminimalisasi limbah serta berkontribusi pada gerakan sustainable fashion."
Koleksi dari brand PART ini dirancang menyesuaikan gaya kekinian anak muda sekarang. Hal ini ditujukan untuk merangkul lebih banyak generasi muda agar mulai menggunakan batik dalam aktivitas mereka.
"Kami ingin mengajak anak muda agar bangga dengan tradisi lokal, bangga akan batik. Karena itulah, koleksi brand PART ini dihadirkan dengan desain yang modern, elegan dan juga serbaguna, dibuat dengan cinta bagi para pemakainya," ungkap Pipiet.
Sejak kehadirannya pada akhir 2021, PART telah mengeluarkan lebih dari 6 koleksi. Salah satunya PART of Dazzling yang memanfaatkan kain perca bekas produksi koleksi Nona Rara x Disney.
Selain itu, pada Juni lalu, PART menggandeng Intan Anggita Pratiwi, penggiat fashion sustainability sekaligus pendiri Setali Indonesia. Selain menghadirkan koleksi pakaian, kolaborasi ini mengadakan lokakarya pada pameran "Barang Lama Bersemi Kembali" di ASHTA District 8.
Baca Juga: Dukung Pengurangan Limbah Plastik, Oli Yamaha Tak Lagi Gunakan Botol
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence