Suara.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan II-2024, masih bisa di atas 5 persen. Bahkan bisa lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2024 yang sebesar 5,11 persen.
Perry menyebut, pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2024 masih ditopang oleh momen Idul Fitri serta berlanjutnya pembangunan infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik diperkirakan juga akan mendorong aliran masuk modal asing melalui portofolio saham.
Optimisme pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen ini menjadi sinyal membaiknya berbagai sektor industri, termasuk dunia properti.
Pasalnya, menurut praktisi perbankan dan investasi di salah satu bank asing, Djoko Soelistyo, tidak banyak negara yang saat ini pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen. Apalagi tren suku bunga di Indonesia diperkirakan akan melandai pada akhir tahun 2024 seiring dengan rencana penurunan suku bunga The Fed AS.
Lantas, jika suku bunga rendah, investasi apa saja yang menggiurkan? Salah satunya adalah properti, baik properti komersial dan residensial. Sebab, pembeliannya bisa dilakukan secara kredit bank dalam jangka panjang dengan bunga yang tidak tinggi. Produk properti baik komersial dan residensial adalah jenis properti yang dapat dimanfaatkan untuk investasi dan nilainya cenderung meningkat.
Menurut kajian 99.co, properti memiliki keunggulan antara lain memiliki potensi penghasilan tinggi atau passive income. Dengan memiliki sebuah properti sama saja memiliki sebuah asset usaha atau aktiva tetap. Terlebih jika properti yang dimiliki mampu memberikan penghasilan tetap setiap bulan atau tahunnya.
Selain sebagai kebutuhan primer (rumah), properti juga menguntungkan sebagai instrumen bisnis sebab memiliki resiko yang relatif rendah dibandingkan beberapa jenis investasi lainnya. Nilainya jarang mengalami fluktuasi besar dalam jangka pendek, layaknya saham atau pasar uang. Menariknya saat inflasi meningkat, harga properti dan nilai sewanya justru cenderung naik.
Pengamat properti Panangian Simanungkalit menjelaskan, kawasan Serpong dan Gading Serpong telah menjelma sebagai prototipe kota baru masa depan.
Hal itu mempertimbangkan konsep pengembangan yang baik, fasilitas yang lengkap, dan berbagai inovasi baru yang menjawab kebutuhan masa depan.
Baca Juga: Sasar Kaum Milenial, Apartemen Emerald Bintaro Gelar Topping Off Tower C
“Gading Serpong tidak jauh berbeda dengan Jakarta. Fasilitas untuk kaum urban tersaji lengkap. Kawasan ini dirancang bagus dan tertata dengan infrastruktur memadai,” Panangian menggarisbawahi.
Apalagi, kelengkapan akses dan transportasi di Gading Serpong pun tak diragukan lagi. Ini bukan asal janji, karena sudah hadir akses tol Jakarta-Merak, fasilitas shuttle JA Connexion, JR Connexion, TransJakarta dan lainnya untuk mendukung mobilitas masyarakat, khususnya warga setempat.
Berlandaskan pada pertumbuhan ekonomi yang stabil, perkembangan infrastruktur yang meningkat, serta potensi pertumbuhan sektor ritel dan migrasi warga Jakarta ke kota sekitarnya, maka investasi properti berkonsep Mega District di barat Jakarta memiliki prospek yang cerah dan layak dipertimbangkan sebagai destinasi hunian dan investasi.
Namun, seperti halnya investasi properti di mana pun, riset yang cermat dan pemahaman yang mendalam tentang pasar lokal tetap diperlukan untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan peluang keuntungan.
Selain lokasi, tentu kita perlu mengetahui bentuk atau konsep kawasan properti Mega District seperti apa yang banyak diminati pasar.
Menurut Ardiadi Dimastanto, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia, pasar terbesar dan potensial dalam sebuah proyek properti adalah Gen Z dan Milenial. Segmen pasar ini lebih menyukai dan peduli terhadap produk properti yang mengedepankan keberlanjutan.
Berita Terkait
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Tren Kota Mandiri Menguat, Bisnis Properti Dianggap Masih Stabil
-
Greenwoods Bidik 4 Proyek Hunian Baru di Tahun 2026
-
Tren Baru Kaum Urban: 3 Kriteria Destinasi Gaya Hidup untuk Menjaga Work Life Balance
-
Lotte Land-Vasanta Group Serah Terima Tepat Waktu Hunian Komersial di Tengah Tren Proyek Molor
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence